CakapCakap – Cakap People! Planet Mars hilang dari antariksa sejak akhir pekan lalu. Pasalnya, orbit Mars membawa planet tersebut jauh dari Matahari sehingga tidak bisa terlihat selama berminggu-minggu.
Fenomena yang disebut sebagai ‘konjungsi Matahari’ ini disebabkan orbit Mars bergerak melawan sisi Matahari yang mengarah ke Bumi, dikutip dari Space, Rabu 22 November 2023.
Mars terpisah dari Matahari dalam jarak kurang dari 1 derajat. Keduanya berada di konstelasi Libra.
Setelahnya, Planet Mars seolah hilang atau lenyap dan tidak bisa diamati selama beberapa minggu karena terhalang oleh cahaya Matahari.
Konjungsi Matahari dialami oleh Bumi dan Mars setiap 2 tahun sekali, berdasarkan waktu di Bumi. Planet ke-3 dan ke-4 dari Matahari tersebut juga akan berjarak lebih jauh dari kondisi normal.
Biasanya, Mars dan Bumi terpisah dalam jarak sekitar 225 juta kilometer. Selama konjungsi Matahari berlangsung, Mars dan Bumi akan berjarak hampir 2 kali lipat lebih jauh, yakni sekitar 378 juta kilometer.
Selama lebih dari 20 tahun, NASA telah mengoperasikan robot penjelajah yang dinamai ‘Curios’ dan ‘Perseverance’ untuk mengamati permukaan Mars.
Selain itu, NASA juga menerbangkan helikopter ‘Ingenuity’ di atas Mars, serta beberapa pesawat ruang angkasa yang mengorbit di sekitar Planet Merah tersebut.
Dalam beberapa bulan ke depan, Mars akan muncul dari sisi lebar Matahari dan terlihat lebih lama di langit sebelum fajar menyongsong.
Lalu, selama satu tahun ke depan, Mars akan mencapai oposisi dan terlihat hampir sepanjang malam dari langit Bumi.
Selama konjungsi Matahari, pengendali misi di Bumi akan kehilangan kontak dengan robot yang menjalankan misi di Mars. Penjelajahan akan terhenti, helikopter Ingenuity dilarang terbang, dan pesawat ruang angkasa tidak bisa mengirimkan data ke Bumi.
Protokol itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan masuknya perintah parsial yang mengganggu operasional robot atau pesawat ruang angkasa.
“NASA akan menunda pengiriman perintah ke armada Mars selama dua minggu, mulai 11 hingga 25 November,” kata NASA dalam keterangan resminya.
“Misi ini dihentikan karena gas panas terionisasi yang dikeluarkan dari korona matahari berpotensi merusak sinyal radio yang dikirim dari Bumi ke pesawat ruang angkasa NASA di Mars, sehingga menyebabkan perilaku yang tidak terduga,” dijelaskan lebih lanjut.
NASA mengatakan timnya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyiapkan daftar hal yang harus dilakukan ke semua pesawat luar angkasa Mars.