in ,

Pil Antivirus COVID-19 Merck Mendapat Izin Penggunaan Resmi di Inggris

Obat ini akan diberikan dua kali sehari selama lima hari untuk pasien di atas usia 18 tahun

CakapCakapCakap People! Obat antivirus Merck yang dirancang untuk mengobati COVID-19 menjadi yang pertama mendapatkan izin penggunaan resmi di Inggris.

Lebih dari 104 juta dosis vaksin telah diberikan di Inggris, dengan perkiraan 45,8 juta orang telah divaksinasi penuh terhadap virus corona. Namun, kemarin, Rabu, 3 November, sebanyak 41.299 kasus positif dilaporkan, serta 217 kematian, dengan total lebih dari 141.000 orang telah kehilangan nyawa karena virus.

Sementara warga Inggris masih disarankan untuk mendapatkan suntikan vaksin dan suntikan booster saat ini sedang diluncurkan untuk mereka yang paling rentan atau berisiko, pil baru ini akan membantu menindak COVID-19 bagi mereka yang baru didiagnosis dengan penyakit tersebut.

Pil pengobatan COVID-19 eksperimental, yang disebut molnupiravir dan sedang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics LP, terlihat dalam handout tak bertanggal yang dirilis oleh Merck & Co Inc dan diperoleh Reuters pada 17 Mei 2021. [Merck & Co Inc/ Handout via REUTERS]

Tablet yang dinamakan Molnupiravir, yang dikembangkan oleh perusahaan obat AS Merck (juga dikenal sebagai MSD di Inggris) dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics, adalah obat antivirus oral pertama untuk COVID-19, menurut laporan BBC News, Kamis, 4 April 2021.

Obat ini akan diberikan dua kali sehari selama lima hari untuk pasien di atas usia 18 tahun, yang juga memiliki satu faktor risiko untuk mengembangkan penyakit parah, dalam kasus ringan hingga sedang. Selama uji klinis, pil tersebut mengurangi risiko rawat inap atau kematian hingga setengahnya di antara pasien dengan gejala awal COVID-19.

Dengan menargetkan enzim yang digunakan virus untuk membuat salinan dirinya sendiri dan memasukkan kesalahan ke dalam kode genetiknya, pil tersebut memperlambat penyebarannya dan mengurangi keparahan gejala. Perusahaan berharap itu akan sama efektifnya jika ada varian baru.

“Hari ini adalah hari bersejarah bagi negara kami, karena Inggris sekarang adalah negara pertama di dunia yang menyetujui antivirus yang dapat dibawa pulang untuk COVID-19,” kata Menteri Kesehatan Sajid Javid.

“Kami bekerja dengan kecepatan di seluruh pemerintah dan dengan NHS untuk menetapkan rencana untuk menyebarkan molnupiravir kepada pasien melalui studi nasional sesegera mungkin,” katanya.

Pemerintah Inggris telah memesan 480.000 paket molnupiravir yang diharapkan akan dikirimkan sebelum akhir tahun 2021, serta 250.000 paket obat serupa yang masih dikembangkan oleh Pfizer. Molnupiravir juga masih menunggu persetujuan penggunaan dari regulator AS dan UE.

Uji klinis

Hasil uji klinis molnupiravir sebelumnya pada 775 pasien yang baru saja tertular COVID:

7,3% dari mereka yang diberi obat tersebut dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 14,1% pasien yang diberi plasebo atau pil tiruan. Tidak ada kematian pada kelompok molnupiravir, tetapi delapan pasien yang diberi plasebo dalam uji coba kemudian meninggal karena COVID.

Data diterbitkan dalam siaran pers dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Hasil uji coba menyatakan molnupiravir perlu diminum segera setelah gejala berkembang untuk memiliki efek. Studi sebelumnya pada pasien yang sudah dirawat di rumah sakit dengan COVID parah dihentikan setelah hasil yang mengecewakan.

MHRA merekomendasikan obat tersebut digunakan “sesegera mungkin” setelah tes COVID positif dan dalam waktu lima hari setelah gejala muncul.

Merck adalah perusahaan pertama yang melaporkan hasil uji coba pil untuk mengobati COVID, tetapi perusahaan lain sedang mengerjakan perawatan serupa.

Pesaingnya di AS, Pfizer, telah memulai uji coba dua tablet antivirus yang berbeda, sementara perusahaan Swiss Roche sedang mengerjakan obat serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anggota Kru Produksi Film ‘Indiana Jones 5’ Meninggal di Lokasi

7 Fakta Kecelakaan Tragis Vanessa Angel dan Suami; Sang Anak Selamat