Wilayah Sulawesi memiliki kekayaan hayati yang sangat mengagumkan termasuk pula kekayaan lautnya. Hal tersebut tak bisa lepas dari adanya pertemuan lempeng bumi di wilayah Sulawesi. Tak heran jika alam bawah laut Sulawesi sangatlah memukau dan menakjubkan karena dihiasi oleh beragam biota laut serta terumbu karang.
Biasanya pemandangan laut yang sangat indah tersebut bisa kamu temukan di kawasan perairan dangkal Sulawesi. Berbicara tentang alam bawah laut Sulawesi tak bisa lepas dari adanya kompleks gunung api laut yang berada di perairan utara Sulawesi. Tepatnya berada di Kepulauan Sangihe, Kamu bisa menemukan fenomena gunung api di bawah laut.
Sebagai gunung api yang berada di bawah laut tetap membuat aktivitas vulkanik gunung tersebut tetap ada serta dipadu dengan pemandangan alam bawah laut di sekitarnya yang tak kalah memukau mata siapa saja.
Perlu diketahui, bahwa perairan di sebelah Utara Sulawesi memiliki banyak keunikkan selain daratannya yang berupa kepulauan, kawasan tersebut memiliki perairan yang menjadi tempat bertemunya lempeng Australia dan lempeng Eurasia. Karena kondisi tersebut maka di perairan ini terdapat beberapa gunung api yang berada di bawah permukaan laut.
Gunung api bawah laut yang berada di perairan bawah laut Sulawesi tersebut yaitu Gunung Mahangetang serta Gunung Submarin. Tetapi kemudian pada tahun 2010 ditemukan lagi sebuah gunung api di laut perairan Utara Sulawesi dan disebut sebagai Gunung Kawio Barat.
Gunung Api bawah laut Kawio Barat ini memiliki ketinggian 3.200 meter sedangkan puncaknya sekitar 1.900 meter di bawah permukaan laut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Gunung ini menjadi gunung api bawah laut yang tertinggi di dunia dan kaya akan ekosistem laut. Bahkan meskiupun suhu air di sekitarnya mencapai 200 derajat Celcius, ekosistem laut tersebut tetap bisa hidup.
Sedangkan untuk Gunung Mahangetang atau Gunung Banua Wuhu merupakan gunung vulkanik yang masih aktif dan puncaknya berada pada kedalaman 6-8 meter dibawah permukaan laut. Pada kedalaman sekitar 6 meter, terdapat gelembung-gelembung udara yang berasal dari perut gunung tersebut dengan suhu air yang cenderung hangat.
Dengan kondisi ekosistem yang begitu memukau, disarankan bagi para penyelam untuk tidak sembarangan memegang terumbu karang. Meskipun suhu air di sekitar terumbu karang tersebut hangat tetapi berbeda halnya dengan di dalam terumbu karang yang lebih panas. Bahkan ekosistem Gunung Api Mahangetang ini disebut sebagai yang terindah di dunia setelah Kepulauan Karibia.