CakapCakap – Cakap People, nama Rurik Gislason sebagai pesepakbola memang tak cukup mentereng. Namun sebenarnya ia adalah pesepakbola professional dan sudah memulai masanya sejak 2004 silam. Gislason hanya membela klub-klub kecil sehingga banyak yang tak mendengar gaungnya. Bahkan karier sepakbola Gislason kurang mendapatkan perhatian dari khalayak.
Ketika membela klub asal Inggris, tim yang diperkuat oleh Gislason sekelas Charlton Athletic. Chartlon Athletic sendiri hanyalah klub yang mampu bertengger di kasta ketiga sepakbola Inggris. Namanya kembali mencuat setelah empat hari yang lalu Rurik Gislason memutuskan pensiun dari dunia sepakbola.
Klub terakhir yang dibela oleh Gislason tak masuk kategori klub kuat. Pria yang biasanya menempati posisi winger kanan ini hanya membela klub Divisi II Liga Jerman, SV Handhausen. Lalu apa yang istimewa dari Rurik Gislason?
Rurik Gislason mencuri perhatian saat perhelatan Piala Dunia 2018, saat itu klub yang ia bela, Islandia melawan Argentina. Usai pertandingan, ribuan pesan singkat mendadak memenuhi telefon seluler pria berusia 32 tahun tersebut.
Banyak kaum hawa yang tergila-gila dengan penampilan fisik Rurik Gislason. Melansir dari media Okezone, bahkan dalam pengakuan Rurik Gislason, sejumlah orang bersedia membeli sperma pria berambut panjang tersebut.
“Setelah pertandingan, saya mengambil telefon untuk melihat pesan. Ada berbagai permintaan, termasuk yang menanyakan apakah saya bersedia memberikan sperma saya kepada mereka,” kata Gislason.
Sebelum terjadi laga kontra Prancis, followers Instagram Gislason hanya 30.000. Setelah pertandingan kelas, followers menanjak menjadi 300.000. Saat ini followers Gislason mencapai 780.000, atau dua kali lipat dari jumlah penduduk di negaranya, Islandia
Tak mengherankan jika Gislason disebut-sebut sebagai pesepakbola terseksi di Piala Dunia 2018. Pensiun dari dunia sepakbola membuat Gislason tak kehilangan pekerjaan. Kemungkinan besar ia akan hjrah ke dunia entertainment karena mengaku sudah mendapatkan tawaran bermain film atau serial televisi di Jerman.
“Ada beberapa proyek menarik di masa depan yang segera saya putuskan,” kata Gislason mengutip dari The Sun.
“Ini adalah program televisi di Jerman. Selain itu, saya juga memutuskan mencoba berman film di Islandia,” tutup Gislason.