in

Peringkat Sedunia, Indonesia ‘Juara’ Gunakan Software Bajakan

CakapCakap – Tidak dapat dipungkiri, penggunaan perangkat lunak, aplikasi, atau software yang tidak asli (bajakan) sudah sangat dekat dengan kehidupan kita. Perangkat lunak memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia zaman sekarang, apalagi dengan teknologi informasi yang semakin menjadi kebutuhan disegala lini kehidupan, di berbagai bidang dan setiap saat. Suka atau tidak suka, pemakaian perangkat lunak adalah hal yang wajib.

Namun, tahukah kamu, perangkat lunak adalah sesuatu yang resmi dan punya nilai jual? Sekarang, mudah saja bagi kita mencari semua jenis perangkat lunak di Internet, dan digunakan selamanya di komputer kita. Tanpa disadari, kita telah menggunakan perangkat yang disebut dengan software bajakan.

Maraknya Penjualan Software Bajakan di Indonesia
http://2.bp.blogspot.com/-gA_qh9mNRG4/T59sIPN16RI/AAAAAAAAAnw/Jjq5e-OQQk4/s1600/software-software+bajakan.jpg

Tahukah kamu bahwa Indoensia memiliki populasi pengguna sofware bajakan yang terbanyak di dunia? Kepala Seksi Pencegahan Direktorat DJKI, Kementerian Hukum dan HAM, Anang Pratama mengatakan bahwa pemerintah sendiri mengaku kesulitan untuk mengontrol beredarnya software bajakan atau tidak resmi tersebut. Pemerintah saat ini masih memiliki keterbatasan ruang dalam menangani dan mengawasi penggunaan software, baik itu oleh perusahaan maupun perorangan.

Hingga saat ini, Indonesia masih menganut peraturan yang tertuang di UU Nomor 28 Tahun 2014, bahwa jika tidak ada aduan penggunaan software bajakan, pemerintah juga tidak dapat mengambil langkah hukum. Sementara jika menengok penggunaan perangkat lunak di negeri luar, semua seperti sudah didoktrin bahwa menggunakan yang bajakan adalah tindakan kriminal atau bahkan ‘dosa’.

Software Bajakan banyak dipakai di Indonesia
https://www.islampos.com/wp-content/uploads/2017/06/Hacker-Peretas-Komputer.png

Sementara itu berdasarkan pemaparan Irbar Susanto selaku Kasubdit Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa Kementerian Hukum dan HAM, selama ini permasalahan sofftware bajakan telah menghambat kerjasama yang seharusnya bisa dilakukan oleh pemerintah dan pihak eksternal. Bahkan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, angka pengguna software bajakan di Indonesia mencapai 83 persen, tercatat sebagai angka tertinggi di Asia Pasifik dan Dunia.

Ternyata permasalahan ini sudah mengakar sebelumnya, ketika banyak perusahaan software yang seharusnya mendaftarkan patennya di Indonesia, tidak melakukan langkah tersebut. Jadi kesalahan tersebut menambah daftar panjang perangkat lunak yang akan terdeteksi bajakan. 

Nah, Cakap People! Bagaimana pendapat kamu tentang tingginya penggunaan software bajakan di Indonesia?

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Diam-Diam! Toyota Ternyata Sedang Siapkan ‘Adik’ untuk Crossover C-HR

Cegah Pedofilia, Youtube Hapus Komentar Negatif di Video Anak