CakapCakap – Cakap People! Gaza Tunnel atau terowongan Gaza adalah jaringan terowongan bawah tanah yang terletak di Jalur Gaza. Terowongan ini dikuasai oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Gaza Tunnel melintasi di bawah tanah dengan puluhan titik akses yang tersebar di seluruh Gaza.
Sistem terowongan ini membentang di bawah banyak kota di Gaza, seperti Khan Yunis, kamp pengungsi Jabalia dan kamp pengungsi Shati. Akses terowongan ini sering disembunyikan di dalam bangunan, seperti rumah pribadi atau masjid. Bahkan disamarkan dalam semak sehingga sulit terdeteksi melalui pengawasan udara atau drone.
Panjang total dan dimensi jaringan terowongan di Jalur Gaza tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan terowongan Gaza memiliki panjang ratusan kilometer dengan kedalaman hingga 80 meter, serta dilengkapi dengan pencahayaan, listrik, dan kadang-kadang jalur untuk mengangkut bahan material.
Terowongan Gaza juga sering digambarkan menyerupai “sarang laba-laba” karena memiliki beberapa titik akses dan jalur, mulai dari berbagai rumah atau kandang ayam, yang kemudian bergabung menjadi jalur utama sebelum bercabang lagi menjadi beberapa jalur terpisah yang menuju ke bangunan di permukaan di sisi lain.
Israel dan Terowongan Gaza
Israel mengklaim pasukannya telah menyerang gerilyawan Hamas yang berada dalam jaringan terowongan Gaza, Palestina.
Tindakan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk menghentikan pertempuran yang bertujuan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk..
Terowongan Gaza memang menjadi sasaran utama dalam upaya perluasan operasi darat Israel dalam perang Hamas vs Israel di Gaza. Serangan tersebut bertujuan untuk memusnahkan Hamas, yang mengendalikan Gaza, menyusul serangan mendadak yang mematikan di Israel selatan tiga minggu lalu.
Kelompok perlawanan Palestina menduga Israel akan membanjiri terowongan Hamas dengan gas saraf dan senjata kimia..
Ini disebut sebagai bagian dari serangan mendadak di Jalur Gaza, kata sumber senior Arab yang akrab dengan kelompok tersebut kepada Middle East Eye pada Kamis 26 Oktober 2023.
Israel dan AS berharap dapat mencapai elemen kejutan untuk menembus terowongan Hamas, menyelamatkan sekitar 220 sandera, dan membunuh ribuan tentara yang tergabung dalam Brigade al-Qassam Hamas, kata sumber itu dalam sebuah pernyataan.
Sumber ini menyebut bahwa informasi tersebut berasal dari Israel. Namun Middle East Eye tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen.
“Rencana tersebut bergantung pada elemen kejutan untuk memenangkan pertempuran dengan menggunakan gas yang dilarang secara internasional, khususnya gas saraf. Gas saraf dalam jumlah besar akan dipompa ke dalam terowongan,” kata sumber itu.
Delta Force AS diduga akan mengawasi “sejumlah besar gas saraf yang dipompa ke terowongan Hamas, yang mampu melumpuhkan gerakan tubuh untuk jangka waktu antara 6 dan 12 jam.” Middle East Eye sudah menghubungi Gedung Putih dan Departemen Pertahanan AS untuk memberikan komentar tetapi belum menerima apa pun hingga berita ini ditulis.
NPR | MIDDLE EAST EYE | TEMPO