in

Peralatan Elektronik Masa Depan Bakalan Fleksibel dan Peka

Semua indera yang ada di tubuh kita sangat berguna. Tanpa mereka, kita tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal. Namun, dari semua indera, adalah indera perasa yang ada di tangan lah yang mungkin kurang mendapat perhatian dan apresiasi lebih. Padahal, tanpa adanya indera perasa pada tungkai kita, kita takkan pernah bisa selamat dari terjangan api, panas, atau bahkan menikmati kelembutan tangan dan pipi kekasih kamu.

Kegunaan indera perasa pada tungkai sangat terasa pada mereka yang harus menggunakan tungkai buatan, yang beken dipopulerkan dengan istilah prosthetic limbs. Terdorong oleh hasrat ingin membantu dan meringankan mereka yang cacat dan harus mengenakan tungkai buatan, seorang peneliti dari jurusan teknik kimia asal Stanford University bernama Zhenan Bao untuk mengembangkan sebuah material yang sensitif secara elektronik dan juga fleksibel serta dapat dengan mudah direnggangkan alias stretchable. Nantinya, material ini dapat dilapiskan pada tungkai buatan; menjadikannya layaknya kulit yang dipenuhi oleh sel-sel syaraf pengindera.

Murid Bao tengah membantu pengembangan material jenis baru ini.
internapcdn.net

Keinginan tersebut merupakan rencana jangka panjang. Zhenan Bao sendiri telah beberapa dekade menginvestasikan waktunya untuk mengembangkan teknologi material tersebut. Nah, untuk kebutuhan jangka pendek, nih, gaes, material dengan teknologi seperti itu bisa menjadi dasar untuk pengembangan peralatan elektronik yang sangat fleksibel; bertolak belakang dengan smartphone, misalnya, yang keras dan harus kita tenteng kemana-mana sehingga kurang praktis.

Material ini secara umum merupakan sebuah polimer lentur yang terdiri dari sirkuit-sirkuit elektronik yang diintegrasikan dengan sensor sentuh yang bisa mendeteksi jejak kumbang sekalipun. Menariknya, gaes, tujuan mulia di atas sekarang harus dikomersilkan, karena Bao yakin kalau material temuannya dapat diproduksi massal menjadi peralatan elektronik yang lentur dan dapat diubah bentuknya.

Bao sendiri berharap agar nantinya para produsen materialnya ini mampu membuat lembaran peralatan elektronik yang berbasiskan polimer yang dilengkapi oleh berbagai jenis sensor yang pada akhirnya dapat menghubungkan sirkuit-sirkuit fleksibel nan lentur tersebut dengan sistem syaraf manusia. Produk tersebut nantinya diharapkan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sama dengan apa yang secara biologi kita namakan sebagai kulit.

Material temuan Bao tak bisa diremehkan, gaes. Bagaimana tidak, ia membuat material tersebut dari polimer jenis baru yang sebagian di antaranya memungkinkan elastisitas dan diintegrasikan dengan sistem kelistrikan arus rendah. Ada pula material yang berfungsi sebagai insulator guna mengisolasi material yang sensitif terhadap listrik. Dan, tentu saja, tahapan produksi material ini juga melibatkan penggunaan printer inkjet untuk mengecat lapisan tertentu dari material ini.

Menarik juga ya, gaes. Tak lama lagi kita bakalan menikmati peralatan elektronik yang benar-benar menyatu dengan tubuh kita. Imajinasi di film ternyata bisa diwujudkan ya.****

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SuperAwesome, Startup yang Kini Bernilai 100 Juta Dolar AS

Ini Papakin, Bukan Durian, Lho