CakapCakap – Cakap People! Penyelenggara Olimpiade Tokyo pada hari Rabu, 28 Juli 2021, meminta maaf karena telah memesan terlalu banyak makanan untuk staf mereka selama upacara pembukaan dan membiarkannya sia-sia setelah video truk mengangkut kotak makanan yang tidak dimakan menjadi viral secara online.
Penyelenggara, yang menghadapi tentangan publik untuk mengadakan ekstravaganza olahraga di tengah pandemi dan telah dikritik karena serangkaian skandal itu, mendapat teguran baru karena telah membuang-buang makanan di stadion nasional, tempat upacara pembukaan Olimpiade berlangsung minggu lalu, Reuters melaporkan.
Ribuan kotak makan siang dan bola nasi yang tidak tersentuh telah dibuang di stadion karena keputusan untuk menggelaar Olimpiade tanpa penonton telah memangkas jumlah sukarelawan di sana, Tokyo Broadcasting System Television melaporkan akhir pekan lalu.
Laporan itu sangat memalukan bagi penyelenggara karena mereka telah lama menetapkan Tokyo 2020 sebagai Olimpiade berkelanjutan dan mengatakan di halaman web mereka sendiri bahwa “Tokyo 2020 bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk dari pemborosan sumber daya”. Baris paragraf itu dimasukkan di bawah judul “Manajemen Sumber Daya: ‘Zero Wasting'”.
Juru bicara Tokyo 2020 Masa Takaya mengatakan pada hari Rabu bahwa memang benar ada surplus makanan selama upacara pembukaan.
“Mulai minggu ini, upaya optimalisasi pemesanan (makanan) dilakukan di masing-masing venue, (dan) kami menyayangkan hingga saat ini terjadi overorder yang cukup besar,” katanya, menjelaskan soal kelebihan makanan itu yang tidak dibuang tetapi didaur ulang menjadi pakan ternak dan penggunaan lainnya.
Video penyiar tentang kotak makan siang yang tidak tersentuh dan roti yang dibuang ke tempat sampah besar secara instan memicu kegemparan di media sosial dan sekitarnya.
“Ini tidak boleh terjadi. Ada orang di luar sana yang sangat tertekan dalam pandemi virus corona ini sehingga mereka tidak punya cukup makanan,” tulis seorang pengguna Twitter.
Junko Hitomi, seorang pejabat di sebuah organisasi nirlaba bernama The People yang menjalankan bank makanan untuk orang-orang yang membutuhkan, mengatakan kepada Reuters, “Sungguh sia-sia. Saya tidak punya cara lain untuk mengatakannya.”
Olimpiade Tokyo, yang ditunda tahun lalu karena wabah COVID-19, diadakan tanpa penonton di sebagian besar tempat untuk mencegah penyebaran infeksi.
Sekitar 110.000 sukarelawan awalnya diharapkan untuk menghadiri Olimpiade, meskipun 10.000 orang telah berhenti pada bulan lalu, karena pandemi yang memburuk mengubah opini publik menentang Olimpiade.
Saat ini ada sekitar 80.000 relawan, kata penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, belum termasuk yang dikelola oleh pemerintah Tokyo.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Inilah Kebiasaan Makan yang Bisa Merusak Kesehatan Jantung - CakapCakap