CakapCakap – Olahraga lari jadi salah satu pilihan yang banyak dilakukan oleh orang-orang dalam berolahraga. Cakap People mungkin juga sering melakukan olahraga lari untuk mengisi waktunya berolahraga. Namun, banyak orang yang berolahraga lari tidak melakukannya dengan cara yang benar. Salah satu contohnya soal pernapasan dalam berlari. Padahal, dengan teknik pernapasan yang tepat, maka akan bisa mendapatkan manfaat maksimal dari olahraga yang sangat populer ini.
Menurut laman HelloSehat.com, jika kamu terbiasa bernapas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut saat berlari, maka sebaiknya kebiasaan itu diubah mulai dari sekarang. Teknik pernapasan ini memang sangat disarankan dalam yoga dan beberapa seni bela diri, namun tak tepat dilakukan saat berolahraga instensitas tinggi seperti lari. Saat berlari, sebaiknya bernapas melalui mulut dan hidung secara bersamaan. Hal ini dikarenakan otot membutuhkan oksigen untuk terus bekerja dengan baik.
Saat lari, usahakan untuk menggunakan teknik pernapasan perut atau diafragma, bukan dari dada. Dengan pernapasan perut, maka bisa mengambil lebih banyak udara dibanding pernapasan dada. Embuskan napas dengan maksimal, jangan tanggung-tanggung sehingga karbondioksida yang akan dikeluarkan bisa lebih banyak. Cara ini membantu untuk bisa menarik napas lebih dalam. Dengan menggunakan teknik pernapasan yang tepat, maka tak mudah kehabisan napas dan terengah-engah.
Cara bernapas memberi dampak yang besar pada jarak yang bisa ditempuh dan kenyamanan ketika berlari. “Bernapas saat berlari adalah sebuah teknik khusus yang harus dilatih,” ungkap Budd Coates, pelatih lari sekaligus penulis buku tentang pernapasan saat berlari, Running on Air, seperti dimuat di laman Kompas.com. Coates sendiri pun telah mengembangkan cara bernapas dalam pola ganjil dan genap, misal dengan mengambil napas dalam tiga langkah lari dan membuang dalam dua langkah.
Jika ingin menambah kecepatan, atau ingin berlari lebih cepat, pola 3-2 itu bisa diubah menjadi 2-1, yaitu dua langkah mengambil napas dan satu langkah membuangnya. Kebanyakan pemula, bernapas tidak beraturan saat belari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang baru mulai berlatih lari tak memiliki pola dalam bernapas. Nah, selamat berolahraga lari Cakap People!