in ,

Pentagon: Sepertiga Militer AS Menolak Untuk Divaksin COVID-19

“Kami di militer pada dasarnya mencerminkan tingkat penerimaan masyarakat Amerika,” kata Kirby kepada wartawan.

CakapCakapCakap People! Pejabat Pentagon mengatakan pada Rabu, 17 Februari 2021, bahwa sekitar sepertiga dari militer Amerika Serikat (AS) menolak untuk divaksin COVID-19, meskipun tingkat infeksi virus corona yang signifikan dalam pasukan.

Channel News Asia melaporkan, Mayor Jenderal Jeff Taliaferro mengungkapkan tingginya tingkat penolakan terhadap vaksinasi dalam sidang Kongres, karena Departemen Pertahanan AS terus mengklasifikasikan vaksin COVID-19 sebagai opsional karena belum mendapat persetujuan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Federal Drug Administration (FDA) AS.

“Tingkat penerimaan berada di suatu tempat di dua pertiga wilayah,” kata Taliaferro, tetapi dia menekankan bahwa angka tersebut berdasarkan pada “data yang sangat awal”.

Seorang tentara Garda Nasional AS mendorong gerobak dengan jarum suntik yang berisi vaksin Moderna COVID-19 di pusat vaksinasi di Londonderry, New Hampshire. [Foto: AFP / Joseph Prezioso]

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa tidak ada data lengkap tentang vaksinasi militer, tetapi ia mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 916.500 dosis vaksin telah diberikan.

Menurut Kirby, tingkat penolakan setara dengan populasi umum, di mana vaksin belum ditawarkan hampir seluas itu.

“Kami di militer pada dasarnya mencerminkan tingkat penerimaan masyarakat Amerika,” kata Kirby kepada wartawan.

Pemerintah telah menggandeng militer dan Garda Nasional untuk membantu memvaksinasi masyarakat umum.

Kirby mengatakan, hingga akhir pekan ini, lebih dari 1 juta anggota militer sudah mendapat suntikan vaksin.

Ilustrasi vaksin untuk virus corona. [Foto: Reuters]

Pentagon mewajibkan sebagian besar vaksinasi standar untuk personel militer.

Tetapi karena vaksin COVID-19 hanya mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat, maka mereka tidak dapat memaksakan vaksinasi pada tentara.

“Ada batasan nyata, secara hukum, yang kami miliki, untuk membuatnya wajib bagi pasukan kami dan keluarga mereka,” kata Kirby.

Dia mencatat bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menerima vaksin tersebut.

“Yang diinginkan menteri adalah agar para pria dan wanita di Departemen Pertahanan membuat keputusan terbaik dan paling tepat untuk mereka dan kesehatan mereka serta kesehatan keluarga mereka,” kata Kirby.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Negara-negara Kaya Ternyata Menimbun Lebih dari Satu Miliar Dosis Vaksin COVID-19, Lebih Banyak dari yang Mereka Butuhkan

Menteri Senior Singapura: Melarang Pelancong dari India dan Indonesia Berdampak pada Kehidupan Orang Singapura