CakapCakap – Cakap People! Pengadilan Tinggi India telah menegur mantan juru bicara partai yang berkuasa yakni JBP atas pernyataan kontroversialnya tentang Nabi Muhammad. Pengadilan mengatakan kepada Nupur Sharma bahwa pernyataan tersebut telah membakar kemarahan seluruh negeri.
Pernyataan Sharma dalam debat TV memicu aksi kekerasan di beberapa bagian negara India dan juga menyebabkan beberapa negara Islam mengajukan protes keras kepada India.
Melansir dari BBC.com, Jumat 1 Juli 2022, pengadilan juga memintanya untuk tampil di saluran TV dan meminta maaf kepada negara.
Hakim juga mendengarkan petisi Sharma yang berusaha menggabungkan berbagai investigasi yang sedang berlangsung terhadapnya di beberapa bagian negara. Namun pengadilan menolak permohonan tersebut dengan mengatakan petisi itu menunjukkan kesombongannya bahwa hakim di negara itu terlalu kecil untuknya.
Pengacaranya mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah meminta maaf dan menarik komentarnya. Tapi hakim mengatakan bahwa Sharma terlambat untuk mundur dan itu juga dia mengundurkan diri dengan syarat dengan menyebutkan “jika ada perasaan yang terluka.”
Pengadilan India juga menyatakan menjadi juru bicara suatu partai tidak diperbolehkan untuk mengatakan sesuatu yang menyakitkan mengenai hal apa pun.
Sharma adalah juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa ketika dia membuat pernyataan itu. Dia diskors dari partai setelah beberapa negara Islam termasuk UEA, Arab Saudi, Qatar dan Iran, secara resmi mendaftarkan protes diplomatik.
Insiden itu juga mengancam akan menggagalkan peningkatan hubungan diplomatik India dengan negara-negara ini.
Kota di negara bagian utara India yakni Rajasthan juga berada di ujung tanduk setelah dua pria Muslim memenggal seorang penjahit Hindu karena merasa agamanya terhina. Mereka memfilmkan tindakan itu dan mengunggahnya secara online dan mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas dukungan penjahir Kanhaiya Lal kepada Sharma di platform media sosial.