CakapCakap – Cakap People! Untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, Flora Chng, 68 tahun, dapat memesan tiket pesawat ke Australia untuk mengunjungi putrinya, penduduk tetap di tanah Down Under itu.
Rencana perjalanan ke sana terganggu oleh pandemi COVID-19 karena Australia telah mengunci perbatasannya dan membuka perbatasannya hanya untuk Selandia Baru.
Pensiunan pegawai bank itu melakukan penerbangan pertama dari Singapura ke Australia di bawah skema pembukaan kembali percontohan pada Minggu pagi, 21 November 2021.
The Straits Times melaporkan, di bawah skema perjalanan ini, warga negara Singapura yang terbang ke Australia tidak perlu menjalani karantina selama 14 hari di hotel setelah tiba di New South Wales dan Victoria. Warga negara non-Singapura tidak memenuhi syarat di bawah skema ini.
“Jika Australia tidak membuka diri untuk perjalanan bebas karantina, kami tidak akan memutuskan untuk melakukan perjalanan ini,” kata Nyonya Chng, yang terbang bersama putranya yang berusia 27 tahun.
Mereka adalah termasuk di antara hampir 200 penumpang yang naik penerbangan pertama dari Singapura ke Australia di bawah skema pembukaan kembali percontohan Minggu pagi.
Australia membatasi jumlah kedatangan pada tahap awal uji coba, yang terjadi setelah Singapura memulai skema Vaccinated Travel Lanes (VTLs) pada 8 November untuk memungkinkan para pelancong yang datang dari Australia bebas karantina.
Semua penumpang harus menunjukkan sertifikat vaksinasi mereka dan hasil tes COVID-19 negatif pra-keberangkatan selain dokumen imigrasi seperti biasa.
Warga negara Singapura yang memasuki Australia di bawah uji coba perjalanan ini juga harus mengisi deklarasi perjalanan, mengajukan visa yang relevan dan mengunduh aplikasi pelacakan kontak, di antara langkah-langkah lainnya.
Setibanya di Australia, pelancong dari Singapura yang mengkuti skema perjalanan ini akan diminta untuk mengambil tes swab PCR COVID-19 dalam waktu 24 jam. Tes dapat dilakukan secara gratis di fasilitas pengujian pemerintah.