CakapCakap – Cakap People! Sebuah penelitian tahun 2020 menyebut, orang lebih cenderung melaporkan gejala depresi yang disebabkan karena cuaca mendung. Sebenarnya, apa yang menyebabkan semua itu terjadi? Mengapa cuaca hujan bisa memengaruhi mood seseorang?
Minimnya Paparan Matahari Jadi Salah Satu Alasan Mood Menurun
Mood yang berantakan saat hujan turun diduga disebabkan karena banyak hal. Salah satunya karena minimnya paparan matahari. Terlalu sedikit terpapar sinar matahari bisa menurunkan mood seseorang secara emosional maupun fisik.
Sinar matahari secara tidak langsung memengaruhi energi dalam tubuh. Cahaya memberi tahu ritme sirkadian untuk tetap terjaga.
Ritme sirkadian berfungsi sebagai peningkatan kebiasaan tidur dan energi pada tubuh di hari berikutnya. Ritme ini mengacu pada waktu 24 jam yang terdapat dalam jam internal tubuh.
Lebih lanjut, cuaca dingin memberikan sinyal pada tubuh untuk hibernasi sehingga menghasilkan lebih sedikit energi. Suhu yang lebih hangat mampu meningkatkan energi seiring dengan suasana hati, tetapi hanya sampai ambang batas 21⁰ C.
Laman Healthline menyebut, curah hujan, kabut, kelembaban tinggi, serta suhu dibawah 10⁰ C dan di atas 21⁰ C mampu membuat mood seseorang menurun. Sementara adanya langit yang cerah dan sinar matahari yang cukup dapat menaikkan mood.
Menurut penelitian 2009, paparan sinar matahari dapat meningkatkan produksi hormon serotonin. Hormon ini berperan dalam mengatur suasana hati, emosi, dan nafsu makan. Selain itu, otak juga membutuhkan serotonin untuk membuat melatonin, hormon yang mengatur siklus bangun-tidur.
Cakap People! Hujan yang terus-menerus menghalangi sinar matahari dapat mengganggu produksi serotonin dan melatonin dalam tubuh. Gangguan ini dapat merusak siklus tidur yang gilirannya dapat memengaruhi tingkat energi dan suasana hati sepanjang hari.
Psikolog klinis di negara bagian Washington, Kristine Berrett menganjurkan untuk menjaga jadwal tidur yang teratur seiring beralihnya musim. “Mengatur tidur dapat membantu tubuh merasa lebih termotivasi dan berenergi bahkan saat dikelilingi hujan dan awan kelabu,” ujar Berrett, seperti dikutip dari Healthline.