in ,

Peneliti: Jenis Bajakah Banyak, Tak Semuanya Bisa Menyembuhkan Kanker, Hati-hati Menggunakannya!

Tapi, tak semua Bajakah bisa digunakan untuk pengobatan kanker loh.

CakapCakapCakap People! Beberapa hari terakhir, ramai diperbincangkan tentang akar pohon Bajakah yang menurut hasil karya ilmiah sekelompok siswa di Palangka Raya yang dapat menyembuhkan kanker. Tapi, tak semua Bajakah bisa digunakan untuk pengobatan kanker loh.

Para siswa itu adalah Yazid Rafli Akbar (16 tahun) bersama dua kakak kelasnya dari SMA Negeri 2 Palangka Raya, yakni Anggina Rafitri (17 tahun) dan Aysa Aurealya Maharani (17 tahun) meneliti manfaat Bajakah mengobati kanker.

Peneliti obat kanker dari tanaman Bajakah, Yazid Rafli Akbar (pertama kiri), Aysa Aurelia Maharani (kedua kanan), dan Anggina Rafitri (pertama kanan) berfoto bersama usai diberi piagam penghargaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy di Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Mereka diberi penghargaan atas prestasi memenangkan medali emas bidang Life Sciences pada ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. (Foto: ANTARA/Abdu Faisal/aa).

Ketiga siswa itu diberikan piagam penghargaan karena karya ilmiah mereka berjudul “Bajakah Tunggal, The Cancer Medicine from Nature” meraih medali emas bidang Life Sciences pada ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, selama 25-27 Juli 2019.

Penelitian Yazid didasarkan penelitian laboratorium dan empiris pada keluarga besarnya. Yazid Rafli Akbar belum bisa membeberkan berapa lama neneknya mengonsumsi akar Bajakah hingga akhirnya sembuh dari sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Penelitian yang mereka lakukan sebatas karya ilmiah dan belum bisa menjadi dasar pembuktian pengobatan manusia.

“Yang kami tahu, Bajakah punya banyak varietasnya. Tidak semuanya bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker. Malah ada yang digunakan untuk mabuk ikan, berburu, perang, macam-macam kegunaannya. Berhati-hati penggunaannya,” ujarnya.

Tanaman yang digunakan dalam penelitian berasal dari pedalaman hutan Kalimantan, “Itu yang baru kami tahu,” ujar Yazid.

Peneliti obat kanker dari tanaman Bajakah, Aysa Aurelia Maharani (kiri), dan Anggina Rafitri (kanan) menghormat bendera Merah Putih. (Foto: ANTARAnews/ Abdu Faisal)

Yazid Rafli Akbar juga diganjar penghargaan saat upacara HUT Ke-74 Republik Indonesia di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Senayan Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Soal akar bajakah yang ditelitinya, ia menolak merinci di mana menemukan tanaman akar tersebut karena khawatir terjadi eksploitasi berlebihan terhadap tanaman tersebut. Apalagi, akar Bajakah yang dipakai, ternyata tanaman langka.

“Tolong dipilah-pilah dulu, karena kami belum mengetahui jenis-jenisnya. Jadi mohon dipilah-pilah lagi karena kami baru penelitian awal. Belum bisa dijadikan dasar pengobatan. Akan diadakan penelitian lebih lanjutlah. Fasilitas pemerintah nanti ada juga buat bantu kami meneliti lebih lanjut,” tambah Anggina.

Mereka berharap, pemerintah membantu penelitian lebih lanjut, sedangkan hal yang mereka kerjakan masih sebatas penelitian awal.

Peneliti obat kanker dari tanaman Bajakah, Yazid Rafli Akbar (ketiga kiri), bersama Aysa Aurelia Maharani (keempat kiri), dan Anggina Rafitri (kelima kiri) berfoto bersama sejumlah staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Sabtu (17/8/2019). (Foto: ANTARAnews/ Abdu Faisal)

Mereka optimistis penelitiannya akan dapat membantu orang banyak. Mereka pun ada rencana untuk mematenkan penelitiannya jika sudah ada penelitian lanjutan.

“Penelitian kami masih sebatas karya ilmiah jadi belum bisa menjadi dasar dalam pengobatan. Tapi kalau penelitian dilanjutkan, insyaallah kami berharap bisa dipatenkan,” ujar Yazid.

Mereka memohon agar masyarakat Kalimantan terus menjaga hutannya karena Bajakah banyak jenisnya, sedangkan jenis yang dapat mengobati kanker termasuk langka karena susah didapat.

“Tolong jangan eksploitasi hutan karena itu berdampak pada ekosistem alam di negara yang kita cintai ini,” ujar Anggina.

KANTOR BERITA ANTARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Para Selebritas Latino di AS Mengajak Untuk “Menyuarakan dengan Lantang Menentang Kebencian”

Selain Pohon Bajakah, Inilah Tanaman Obat Andalan Suku Dayak, Kalimantan Timur