in ,

Penduduk di Kota Israel Ini Hidup Bersama Babi Hutan, Kok Bisa?

Penduduk kota Haifa mengizinkan babi hutan tinggal bersama mereka

CakapCakap – Cakap People, apa kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya hidup dengan hewan liar seperti babi hutan? Tentu ini merupakan hal yang aneh untuk sebagian orang. Pasalnya hewan hutan satu ini terkenal sering mengacak-acak kebun hingga tong sampah.

Namun kebiasaan unik dilakukan di salah satu kota yang berada di Israel Utara, yakni Haifa. Penduduk di sana terbiasa untuk berbagi jalan dengan para babi hutan. Bahkan mereka sering melihat hewan yang identik dengan bulu hitam mengobrak-abrik tong sampah serta menjadi budaya lokal setempat.

Tidak Takut dengan Manusia

Babi hutan melenggang dengan santai di jalanan. Gambar via pikiran-rakyat.com

Umumnya babi hutan akan merasa takut jika bertemu dengan manusia. Namun tidak demikian dengan babi hutan di kota Haifa. Lantaran sudah lama berada di tempat itu, maka hewan liar tersebut tidak lagi takut pada manusia.

Bahkan tak ada yang benar-benar tahu kapan serta mengapa babi hutan pindah ke jurang di sekitar Haifa menuju kota. Babi-babi hutan bisa terlihat oleh mata telanjang sedang berkeliaran di jalanan ketika mobil melintas.

Mereka tampak asyik mengais sampah dan ada pula yang tidur di bawah sinar matahari ketika manusia berjalan di sekitarnya. Hewan itu lantas beradaptasi dengan gaya hidup ala perkotaan.

Namun sebagian besar masyarakat di kota itu tak mempunyai pilihan lain selain membiasakan diri. Bahkan saat ini, beberapa orang sudah menerima babi hutan sebagai bagian dari pesona lokal ala Haifa.

Tentu ini merupakan salah satu toleransi yang luar biasa. Mengingat hewan liar seperti babi hutan dibiarkan hidup dengan tenang di wilayah tersebut. Bahkan hidup berdampingan dengan manusia tanpa perlu merasa khawatir.

Awal Mula Tahun 2019

Terbiasa hidup di perkotaan. Gambar via nytimes.com

Hal ini bermula pada tahun 2019 lalu, saat penduduk sekitar melaporkan melihat adanya 1.328 ekor babi hutan pada pihak berwenang. Jumlah tersebut kemudian diprediksi lebih banyak lagi di tahun 2020 lantaran pandemi virus corona.

Kehadiran babi hutan yang makin banyak lantas menciptakan pertentangan. Sebagian penduduk lokal merasa senang dengan hewan itu, tetapi lainnya ingin babi-babi tersebut enyah dari tempat tinggalnya.

Guna mencegah babi-babi tersebut menggali, maka tempat sampah pun juga dirantai. Pun demikian dengan taman dan jurang yang diberi pagar. Namun tampaknya warga sekitar tetap tak bisa menjauh dari hewan liar tersebut Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Gudangnya Teh, Ini Dia 7 Daerah Penghasil Terbesar

Jangan Sampai Termasuk Golongan Ini, 10 Karakter Orang Paling Ingin Dihindari