in ,

Pendeta Rusia yang Mengadopsi 70 Anak Dipenjara Karena Pelecehan Anak

Bersama istrinya, Stremsky mengelola panti asuhan sejak awal 1990-an untuk membantu mengasuh anak-anak, yang sebagian besar telah tumbuh dewasa.

CakapCakapCakap People! Seorang mantan pendeta Ortodoks yang disebutkan telah mengadopsi 70 anak telah dipenjara karena pelanggaran pelecehan anak.

Mengadopsi lebih dari 70 anak di bawah umur dari panti asuhan memberi Nikolai Stremsky reputasi memiliki keluarga terbesar di Rusia, serta dikenal sebagai imam di Biara Tritunggal Mahakudus di Ural di barat daya Rusia.

Bersama istrinya, Stremsky mengelola panti asuhan sejak awal 1990-an untuk membantu mengasuh anak-anak, yang sebagian besar telah tumbuh dewasa.

Ia menerima penghargaan Order of Parental Glory nasional untuk karyanya sebelum dia ditangkap pada 2019 dan diselidiki atas pelanggaran terhadap tujuh anak di bawah umur, BBC News melaporkan.

Stremsky membantah tuduhan itu tetapi akhirnya dihukum karena telah memperkosa beberapa anak, serta bersalah atas tindakan kekerasan lainnya. Pada hari Jumat, 24 Desember 2021, pengadilan di Saraktash memvonis Stremsky 21 tahun penjara serta melarangnya bersama dengan anak-anak selama 20 tahun dan mencabut gelar kehormatan nasionalnya Order of Parental Glory sebagai orang tua.

Nikolai Stremsky diberi kehormatan Order of Parental Glory nasional karena memiliki keluarga terbesar di Rusia [file pic 2016 via BBC.COM]

Menurut laporan kantor berita Rusia TASS, 4 Oktober 2019 lalu, hukuman itu dijatuhkan setelah Pengadilan Regional Orenburg menguatkan penangkapan pendeta itu pada 2019, ketika pengacara pembelanya berpendapat bahwa dia membutuhkan perawatan medis karena kesehatannya yang buruk.

Pada saat itu, pengacara Yuri Omelichkin mengatakan kepada wartawan: “Pembela percaya bahwa tidak mungkin untuk memberikan perawatan medis yang tepat kepadanya di fasilitas penahanan pra-sidang.”

Biara tempat Stremsky bekerja sebagai imam dikatakan memiliki sekolah Minggu, rumah untuk orang tua yang kesepian dan lemah, sekolah menengah Ortodoks dan sekolah agama, serta workshop untuk menjahit, toko roti, dan pertanian kecil, melansir Unilad.co.uk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inggris Akan ‘Melihat Data yang Tersedia’ Sebelum Membuat Keputusan Pembatasan COVID Lebih Lanjut

Inilah Tradisi Natal yang Kurang Dikenal di Dunia