CakapCakap – Cakap People! Penderita asam urat pantang makan kangkung. Kenapa? Asam urat merupakan penyakit peradangan sendi karena adanya asam urat yang membentuk kristral pada persedian. Dalam laman webmd.com, asam urat terbentuk ketika terjadinya pemecahan zat yang disebut purin, sedangkan zat ini terdapat dalam beberapa makanan khusus.
Berdasarkan Jurnal Keperawatan yang terbit pada 2019, setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Selain itu, asam urat menjadi metabolisme terakhir dari purin, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh.
Dalam tubuh manusia, purin yang tersedia hanya 85 persen total purin setiap harinya. Artinya, makanan yang bisa masuk dalam tubuh hanya sekitar 15 purin sisanya. Dan asam urat akan terjadi ketika melewati ambang batas purin atau mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per hari.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah diet asam urat dengan mengurangi jumlah konsumsi purin. Meskipun perlu dikethaui bahwa apapun yang dikonsumsi dan memengaruhi betapa banyak asam urat yang diproduksi tubuh, efeknya tidak akan seberat mengonsumsi obat-obatan.
Tidak ada rencana makan khusus untuk mencegah kambuhnya asam urat, tetapi beberapa jenis sayuran ini tidak disarankan untuk dikonsumsi untuk penderitanya. Makanan yang mengandung purin tinggi bila dalam 100 gramnya mengandung 100–1000 miligram purin.
Berdasarkan Journal of Nutrition College yang terbit pada tahun 2018, menyatakan bahwa kelompok vegetarian dengan kadar purin yang tinggi seperti tahu, tempe, jamur, kacang hijau, kacang tolo, daun bayam, daun singkong, daun kangkung, daun dan biji melinjo, serta buncis. Ketika kamu mencoba mengonsumsi banyak makananan kaya akan purin, maka dapat meningkatkan kadar asam urat sebesar 1-2 miligram.
Misalnya dalam sayuran kangkung, disebutkan dalam chemitryuii.org, setiap 100 gram kangkung terdapat 298 mg purin. Dengan jumlah sebanyak itu, perlu diwaspadai konsumsi bagi penderita penyakit asam urat karena mengandung komponen purin cukup tinggi. Anda bisa mengurangi jumlah asupan atau mengaturnya secara berkala.
Meskipun tercatat memiliki purin sedang, namun dijelaskan juga bahwa konsumsi makanan sumber purin nabati yang tinggi purin dinilai lebih baik daripada sumber purin hewani. Hal ini disebabkan karena makanan nabati mengandung vitamin C dan antioksidan yang bermanfaat untuk menghambat efek buruk dari zat purin.