in ,

Pemilik Tesla Diperingatkan Tak Gunakan Apple Vision Pro Saat Berkendara Setelah Video Viral

Ini memunculkan kekhawatiran terjadinya insiden lalu lintas meski Tesla memiliki fitur mode otonom atau swakemudi.

CakapCakapCakap People! Pemilik Tesla telah diingatkan untuk tetap memperhatikan jalan setelah video pengemudi yang memakai headset realitas virtual Apple Vision Pro menjadi viral di media sosial. Ini memunculkan kekhawatiran terjadinya insiden lalu lintas meski Tesla memiliki fitur mode otonom atau swakemudi.

Dalam postingan di X, Menteri Transportasi Amerika Serikat (AS) Pete Buttigieg mengatakan bahwa semua kendaraan saat ini mengharuskan pengemudi terlibat setiap saat.

Pemilik Tesla Diperingatkan Tak Gunakan Apple Vision Pro Saat Berkendara Setelah Video Viral
Foto: Tangkapan layar/X.

Salah seorang pengemudi Tesla mengatakan bahwa video dirinya mengenakan Vision Pro saat berkendara di jalanan hanya sebuah lelucon.

Beberapa video yang diposting online menunjukkan orang-orang duduk di kursi pengemudi mobil yang memiliki mode otonom, sambil mengenakan headset Apple Vision Pro menutupi mata mereka.

Salah satu video itu dipos ulang oleh Buttigieg yang menuliskan: “Pengingat – SEMUA sistem bantuan pengemudi canggih yang tersedia saat ini mengharuskan pengemudi manusia untuk memegang kendali dan terlibat penuh dalam tugas mengemudi setiap saat.”

Video lain, yang diposting pada hari Apple Vision Pro tersedia untuk umum, menunjukkan seorang pria tampak ditilang oleh polisi saat mengenakan headset tersebut di dalam Tesla.

Namun, Gizmodo melaporkan bahwa dia mengatakan itu adalah “permainan sandiwara” yang dia buat dengan teman-temannya, melaporkan bahwa dia “berkendara dengan headset selama 30-40 detik”.

Panduan pengguna Apple memperingatkan agar tidak menggunakan headset Vision Pro saat mengemudi, sementara Tesla mengatakan pengemudi harus selalu “menjaga kendali dan tanggung jawab atas kendaraan Anda,” bahkan ketika dalam mode otonom.

Headset Apple Vision Pro mulai dijual di AS pada 2 Februari dengan banderol harga USD3.499 (sekira Rp55 juta).

Meskipun pengguna dapat melihat melalui kaca dalam beberapa mode, hal ini masih sangat membatasi penglihatan saat mengemudi.

Apple telah berusaha untuk tidak menyebut perangkat itu sebagai realitas virtual atau nama serupa lainnya, melainkan menyebutnya sebagai “komputasi spasial”.

“Jangan menggambarkan pengalaman aplikasi Anda sebagai augmented reality (AR), virtual reality (VR), extended reality (XR), atau mixed reality (MR),” katanya dalam postingan blog yang menargetkan pengembang.

Video telah diposting secara online tentang orang-orang yang memakai headset di kereta bawah tanah New York dan di gym.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Aturan yang Perlu Diperhatikan kala Makan Pakai Sumpit

Aturan yang Perlu Diperhatikan kala Makan Pakai Sumpit

Dandhy Dwi Laksono dan 3 Ahli Hukum Bintang Film Dirty Vote Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Dandhy Dwi Laksono dan 3 Ahli Hukum Bintang Film Dirty Vote Dilaporkan ke Bareskrim Polri