in ,

Pemerintah Saudi Tutup Sementara Ka’bah di Masjidil Haram, Ini Penjelasannya

Jemaah masih bisa melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya, seperti salat dan berdoa.

CakapCakap Cakap People! Pemerintah Arab Saudi menutup area Ka’bah di Masjidil Haram di Kota Mekah sementara waktu sejak Sabtu, 9 Desember 2023. Penutupan itu mengakibatkan jemaah umrah tidak dapat menyentuh, melihat, dan mencium Hajar Aswad. Akan tetapi, jemaah masih bisa melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya, seperti salat dan berdoa.

Penjelasan Penutupan Sementara Ka’bah 

Pemerintah Saudi Tutup Sementara Kabah di Masjidil Haram, Ini Penjelasannya
Ilustrasi Ka’bah di Masjidil Haram, Mekah

Dilansir laman kantor berita resmi Arab Saudi (SPA), penutupan bangunan Ka’bah yang dilakukan pada Sabtu, 9 Desember 2023 sebagai upaya pemeliharaan berkala. Pemeliharaan dimaksudkan agar seluruh elemen pada Ka’bah tetap dalam kondisi optimal.

“Langkah ini menjadi kelanjutan dan komitmen pemerintahan Raja Salman dalam menjaga dan merawat Ka’bah, menjamin kesuciannya, serta mempertahankan seluruh elemennya agar tetap dalam kondisi optimal,” dikutip dari SPA.

Program pemeliharan tersebut berada di bawah pengawasan Departemen Manajemen Proyek Kementerian Keuangan yang berkoordinasi dengan departemen lainnya. Penutupan itu juga atas perintah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan diarahkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman Al Saud.

Dalam prosesnya, pemeliharaan Ka’bah melibatkan para ahli profesional yang bertugas mengelola proyek perluasan Penjaga Dua Masjid Suci. Proyek tersebut mencakup perluasan area Masjidil Haram, peningkatan kapasitas area tawaf atau Mataf, Masjid Nabawi, alun-alun, dan bangunan-bangunan lainnya.

Departemen Manajemen Proyek Kementerian Keuangan Arab Saudi diketahui telah dipercaya untuk mengawasi proyek pemeliharaan Ka’bah sejak 1438 Hijriah atau 2017 Masehi. Lembaga itu juga menangani proyek pengerjaan komponen-komponen Ka’bah pada Syawal 1440 Hijriah atau Juni 2019 dan Dzulhijjah 1442 Hijriah atau Juli 2021.

Sejarah Penutupan Ka’bah

Penutupan area Ka’bah yang dimulai pada Sabtu, 9 Desember 2023 bukanlah pertama kali terjadi. Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), setidaknya ada 5 peristiwa penyebab area suci bagi umat Islam itu dibatasi untuk manusia. Berikut rinciannya:

1. Serangan Abrahah

Serangan pasukan Abrahah terjadi pada bulan Muharram atau Februari 570 Masehi. Serangan oleh tentara yang mengendarai gajah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan Ka’bah. Banyak penduduk lantas lari ke pegunungan untuk menyelamatkan diri dan umat Islam tidak bisa beribadah di Mekah karena takut.

Sesampainya di Mekah, pasukan Abrahah dikisahkan tidak mampu menyentuh Ka’bah. Allah Sang Maha Pencipta mengirim tentara Ababil yang membawa batu-batu api dari neraka untuk menghujani pasukan Abrahah.

2. Serangan Qaramithah

Peristiwa Qaramithah terjadi pada musim haji 317 Hijriah atau 886 Masehi. Tragedi itu bermula dari segerombolan perampok di bawah pimpinan Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said Al Husain Al Janabi yang berbuat onar di Mekkah.

Keberadaan kelompok Qaramithah sangat ditakuti penduduk. Kelompok itu tak segan membantai jemaah haji dan masyarakat umum. Mereka juga mencuri Hajar Aswad, sehingga Ka’bah harus kehilangan batu suci berwarna hitam itu selama 22 tahun.

3. Wabah meningitis dan kolera

Penutupan Ka’bah juga pernah terjadi akibat kehadiran penyakit kolera dan meningitis yang menyebar di Hijaz, semenanjung Arab pada abad ke-19. Tercatat, wabah itu menyebabkan sekitar 8.000 orang harus kehilangan nyawa.

Mengetahui besarnya dampak dari dua penyakit tersebut, otoritas Arab Saudi tidak mengizinkan jemaah datang ke Mekah pada 1837 hingga 1892. Mesir bahkan mendirikan tempat karantina di jalanan menuju Mekah guna mencegah penularan penyakit mematikan itu.

4. Perebutan Ka’bah

Pada 20 November 1979, Juhayman Al Otaybi dan pasukannya menyerang Ka’bah lantaran menyatakan keinginannya untuk membubarkan rezim Saudi. Dia juga menuntut pemerintah setempat untuk mengakhiri hubungan dengan Amerika Serikat, menghentikan penjualan minyak bumi ke negara-negara Barat, dan menutup pangkalan militer asing.

Akibatnya, Komite Cendekiawan Tinggi Kerajaan Saudi mengeluarkan fatwa agar pemerintah melancarkan aksi bersenjata untuk menghentikan pemberontakan tersebut. Selama penyerbuan, Ka’bah ditutup selama dua minggu.

5. Pandemi Covid-19

Penutupan Ka’bah akibat wabah penyakit juga terjadi selama Covid-19 menyerang dunia. Setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, Pemerintah Arab Saudi menghentikan seluruh kegiatan di Mekah dan Madinah, sehingga berimbas pada pembatasan umrah dan haji pada 2020-2021.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah 9 Destinasi Wisata di Korea Selatan untuk Penggemar K-pop

Inilah 9 Destinasi Wisata di Korea Selatan untuk Penggemar K-pop

Resep Ikan Arsik, Hidangan Natal Khas Sumatera Utara

Resep Ikan Arsik, Hidangan Natal Khas Sumatera Utara