CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu salah satu diantara para pegawai dan pelaku UMKM yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah? Pasalnya, pemerintah sudah mulai mentransfer bantuan tunai itu ke rekening masing-masing penerima. Ini lebih cepat dari jadwal awal yang direncakan pada September 2020.
Kementerian Keuangan telah mulai mentransfer Rp 66,5 triliun atau setara 4,5 dolar AS, uang tunai kepada 15,7 juta pegawai dan 12 juta pelaku UMKM pada hari Senin, 24 Agustus 2020. Ini menandai kesempatan langka di mana pemerintah bergerak lebih cepat dari rencana jadwal sebelumnya dalam membelanjakan paket stimulus ekonomi pemerintah.
“Kementerian Ketenagakerjaan sudah mengeluarkan peraturan menteri dan [daftar pelaksanaan anggaran] sehingga mulai hari ini, 24 Agustus, transfer tahap pertama sudah bisa dicairkan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020, melansir laporan Jakarta Globe.
Pemerintah pertama kali mengumumkan rencana transfer tunai (bantuan langsung tunai – BLT) pada Kamis, 6 Agustus 2020, yang bertujuan langsung untuk menopang belanja masyarakat, hanya beberapa hari setelah Presiden Joko Widodo mengkritik para pembantunya karena sangat lamban dalam menyalurkan program stimulus negara senilai 47 miliar dolar AS.
Sebelumnya, Erick Thohir, Kepala Eksekutif Penanganan COVID-19 dan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional, mengatakan bahwa pemerintah memperkirakan program tersebut akan diluncurkan pada bulan September.
Di bawah program ini, pemerintah akan mentransfer Rp 1,2 juta kepada 13,8 juta pegawai, yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta sebulan, langsung ke rekening bank mereka setiap dua bulan sekali. Pemerintah kemudian meningkatkan jumlah penerima manfaat menjadi 15,7 juta dengan menyertakan guru honorer.
Sri Mulyani mengatakan selama pekerja memiliki kepesertaan aktif dalam program jaminan sosial untuk pekerja di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan — atau terdaftar di Kementerian Pendidikan untuk guru honorer — mereka dimungkinkan segera menerima bantuan uang tunai.
Menteri mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp 37,7 triliun untuk program tersebut, naik dari anggaran awal Rp 33,1 triliun.
Program bantuan langsung tunai pemerintah ini untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini dan menghindari resesi setelah ekonomi Indonesia menyusut 5,3 persen pada kuartal kedua di tengah pandemi COVID-19.
Kementerian Keuangan merevisi estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi antara -1,1 hingga 0,2 persen tahun ini. Tingkat perekonomian biasanya bertumbuh lebih dari 5 persen setiap tahun.
Bantuan UMKM
Secara terpisah, Presiden Jokowi pada Senin, 24 Agustus, meluncurkan program hibah atau bantuan untuk 12 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Pemerintah mengalokasikan Rp 28,8 triliun untuk program tersebut.
Dalam program yang disebut sebagai Bantuan Presiden (Banpres) itu, para pelaku UMKM akan mendapatkan satu kali bantuan tunai sebesar Rp 2,4 juta dari pemerintah.
“Ini bukan pinjaman, tapi bantuan,” kata Jokowi kepada ratusan pelaku UMKM yang ikut dalam pertemuan virtual, Senin, 24 Agustus 2020.
“Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, tapi gunakan untuk kegiatan produktif,” ujar presiden.
Jokowi mengatakan satu juta pelaku UMKM akan menerima bantuan mulai Selasa, 25 Agustus 2020, sementara 11 juta lainnya diharapkan menerima dana itu secara bertahap hingga akhir September.