Bayi yang makan Yoghurt secara teratur sebelum mereka berusia satu tahun dapat terlindung dari pengembangan eksim dan alergi. Penelitian ini dilakukan oleh University of Otago, Wellington, dan University of Auckland.
Studi dari Dr Julian Crane, dari departemen kedokteran Universitas Otago Wellington menyatakan bahwa efek yang terjadi sangat mengejutkan. Penelitian ini dipublikasikan minggu ini dalam jurnal Clinical and Experimental Allergy, didanai oleh Health Research Council dan susu Fonterra.
Penelitian ini melibatkan 390 ibu dari Wellington dan Auckland. Para ibu ditanya mengenai tentang berbagai makanan yang mereka berikan kepada bayi mereka yang belum genap berumur satu tahun, dan bayi-bayi tersebut secara teratur diperiksa gejala eksim. Pada usia satu sathun, semua bayi juga telah menjalani tes kulit untuk alergi.
“Kami menemukan bahwa adanya pengurangan hingga 70% dalam eksim dan alergi ketika bayi mengonsumsi yogurt pada usia kurang dari satu tahun, semakin banyak yoghurt yang diberikan, efeknya semakin besar,” kata Crane.
Dengan pernyataan ini, sebagai orang tua harus mulai memberikan yoghurt kepada bayi mereka, terutama jika para orang tua khawatir akan risiko eksim dan alergi, kata para peneliti.
“Kami menemukan bahwa konsumsi yoghurt secara teratur memberikan perlindungan yang lebih kuat, tetapi apa yang belum kita ketahui, adalah jenis yoghurt apa yang terbaik atau berapa banyak yang bersifat melindungi,” kata Crane.
Tidak jelas apakah efeknya akan bertahan hingga masa kanak-kanak – dan penelitian itu tidak membuktikan bahwa yoghurt bertanggung jawab, kata Crane.
“Ini akan membutuhkan uji coba di mana beberapa bayi mendapatkan yoghurt dan beberapa bayi tidak.Belum ada uji coba seperti itu.
“Apa yang kami temukan adalah ‘asosiasi’ – yaitu bayi yang diberi makan yoghurt memiliki lebih sedikit eksim dan cenderung alergi.”
Ada dua penjelasan alternatif untuk temuan itu, kata Crane.
Ada kemungkinan bahwa orang tua yang memberikan yoghurt kepada bayi mereka juga melakukan hal-hal lain yang mengurangi risiko alergi, yang para peneliti tidak menyadarinya. Orangtua yang anaknya berisiko tinggi terkena eksim dan alergi mungkin juga dengan sengaja menghindari yoghurt, agar anaknya terhindar dari eksim dan alergi.
Yoghurt penuh lemak, polos, dan tanpa gula sudah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Selandia Baru, Organisasi Kesehatan Dunia, dan kelompok lain untuk bayi berusia enam bulan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!