Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Seorang pejabat pemerintah Nepal mengatakan pada Senin, 24 Mei 2021, bahwa banyak pendaki asing melanjutkan upaya mereka untuk mendaki Gunung Everest meskipun ada laporan wabah COVID-19 di base camp puncak tertinggi di dunia tersebut.
Pada bulan April, seorang pendaki Norwegia dievakuasi dari base camp gunung 8.848,86 meter (29.031,69 kaki) dan diterbangkan ke Kathmandu setelah dinyatakan positif COVID-19. Kini dia telah kembali ke rumah.
Lukas Furtenbach dari perusahaan Austrian Furtenbach Adventures, mengevakuasi timnya dari gunung tersebut bulan ini dengan mengatakan ada peningkatan tajam kasus COVID-19 di base camp.
“Sejauh ini kami memiliki sekitar seratus kasus yang dikonfirmasi di base camp Everest, dikonfirmasi oleh dokter, oleh rumah sakit, oleh perusahaan asuransi, oleh pemimpin ekspedisi, oleh pilot helikopter yang menerbangkan pasien dan tentu saja oleh para pendaki itu sendiri,” kata Furtenbach kepada Reuters TV di Kathmandu pada hari Senin.
Tetapi Mira Acharya, direktur di Departemen Pariwisata yang mengawasi kegiatan pendakian di pegunungan Nepal, mengatakan bahwa pemerintah belum menerima pemberitahuan tentang wabah COVID-19 di base camp Everest dan ekspedisi terus berlanjut selama musim pendakian yang berakhir pada pekan berikutnya.
Ketika ditanya tentang seratus kasus yang disebutkan oleh Furtenbach, dia berkata: “Kami belum menerima laporan apapun tentang itu.”
“Bahkan beberapa pendaki yang timnya telah berhenti mendaki terus melanjutkan ekspedisinya,” katanya kepada Reuters tanpa menyebutkan nama.
“Tidak ada kepanikan di antara para pendaki di sana,” kata Acharya yang berkunjung ke base camp bulan ini. “Jika ada beberapa kasus, mereka ditangani tepat waktu dan baik.”
Pada hari Minggu, 23 Mei 2021, sekitar 180 pendaki asing dan pemandu Sherpa mereka mencapai puncak dan lebih banyak lagi diperkirakan akan naik minggu ini, katanya.
Nepal, yang menerima pendapatan jutaan dolar dari pendaki setiap tahun, mengeluarkan 408 izin pendakian ke Everest untuk musim pendakian April-Mei tahun ini, setelah menutup puncaknya tahun lalu karena pandemi.
Pada hari Minggu, Nepal melaporkan total 513.241 infeksi dan 6.346 kematian sejak wabah dimulai, menurut data pemerintah.
