CakapCakap – Cakap People! Sekretaris Kehakiman Hong Kong Teresa Cheng menegaskan kembali pada Sabtu, 30 Januari 2021, bahwa Inggris tidak memiliki hak atas kota tersebut di bawah deklarasi bersama yang meletakkan cetak biru (blue print) bagaimana kota itu akan diperintah setelah reunifikasi 1997 dengan China.
Melansir The Straits Times, Cheng membuat komentar tersebut dalam sebuah posting blog pada malam perubahan pada program aplikasi visa Inggris yang akan memungkinkan penduduk Hong Kong yang memegang paspor British National Overseas (BNO) untuk tinggal, belajar dan bekerja di Inggris selama lima tahun dan akhirnya dapat mengajukan untuk mendapat kewarganegaraan.
Status BNO dibuat oleh Inggris pada tahun 1987 khusus untuk penduduk Hong Kong.
Cheng mengutip mantan komisaris Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong, Xie Feng, yang mengatakan “Inggris tidak memiliki kedaulatan, yurisdiksi atau hak ‘pengawasan’ atas Hong Kong apapun setelah yang terakhir kembali ke China” di bawah deklarasi bersama.
Pengenaan undang-undang keamanan nasional Beijing di Hong Kong pada Juni tahun lalu mendorong Inggris untuk menawarkan perlindungan kepada hampir tiga juta penduduk Hong Kong yang memenuhi syarat untuk mendapatkan paspor BNO mulai Minggu, 31 Januari 2021.
Tak tinggal diam, China dan pemerintah Hong Kong membalas perubahan visa tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen perjalanan yang sah mulai Minggu, 31 Januari 2021.
PM Boris Johnson perkirakan 300.000 warga Hong Kong akan manfaat jalur visa baru
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperkirakan sekitar 300.000 warga Hong Kong akan memanfaatkan jalur visa baru untuk meninggalkan bekas koloni Inggris itu dan menetap di Inggris, bahkan hampir tiga juta orang telah memenuhi syarat.
Prosedur baru itu menghormati “ikatan mendalam sejarah dan persahabatan” antara Hong Kong dan Inggris, kata Johnson dalam sebuah pernyataan.
Jalur visa itu akan mulai dibuka pada hari Minggu, 31 Januari 2021 dan warga Hong Kong bisa mendaftarkan diri.
Tawaran ini diberikan kepada warga Hong Kong setelah Inggris mengatakan pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional China melanggar ketentuan perjanjian bersama yang dibuat antara kedua negara ketika Hong Kong diserahkan ke kendali Beijing pada tahun 1997.
Pemegang paspor BNO — warisan pemerintahan Inggris atas Hong Kong hingga tahun 1997 — mulai hari Minggu, 31 Januari 2021, dapat mendaftar untuk tinggal dan bekerja di Inggris hingga lima tahun, dan akhirnya akan mendapatkan kewarganegaraan.
“Saya sangat bangga bahwa kami telah membawa jalan baru ini bagi pemegang BNO Hong Kong untuk tinggal, bekerja dan membuat rumah mereka di negara kami,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan, AFP melaporkan seperti yang dilansir The Straits Times.
Pemegang paspor BNO sebelumnya hanya memiliki hak terbatas untuk mengunjungi Inggris hingga enam bulan, dan tidak memiliki hak untuk bekerja atau menetap.