CakapCakap – Kemiskinan masih menjadi musuh besar negara-negara berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Cakap People tentu saja juga mengetahui bahwa angka kemiskinan di Tanah Air masih cukup tinggi hingga kini. Nah, selain Indonesia, negara tetangga Malaysia ternyata sebenarnya juga punya angka tingkat kemiskinan yang tinggi, meskipun mereka melaporkan hanya tinggal sedikit lagi. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat angka kemiskinan Malaysia ternyata masih tinggi.
Pelapor khusus PBB untuk kemiskinan ekstrim dan hak asasi manusia, Philip Alston pun membantah pernyataan Malaysia bahwa mereka hampir berhasil menghapus kemiskinan, seperti dilansir oleh laman BeritaSatu.com. Tingkat kemiskinan di Malaysia dilaporkan turun dari 49 persen pada tahun 1970 menjadi hanya 0,4 persen pada tahun 2016. Namun, Alston menegaskan bahwa angka resmi kemiskinan di Malaysia tersebut sangat tidak akurat dan tak mencerminkan kenyataan di lapangan.
Dia menyebut angka resmi pemerintah didasarkan pada pengukuran yang sudah ketinggalan zaman, ditambah garis kemiskinan masih dipertahankan di tingkat yang sama selama puluhan tahun meski biaya hidup semakin tinggi. “Angka resmi pemerintah akan menjadikannya (Malaysia) juara dunia dalam menghapuskan kemiskinan, tapi saya pikir cukup jelas, bukan itu masalahnya,” ungkap Alston dalam konferensi pers belum lama ini, dalam rangka kunjungannya selama 11 hari ke negara itu.
Alston menilai garis kemiskinan nasional yang ditetapkan Pemerintah Malaysia adalah konyol, yakni 980 ringgit (Rp 3,3 juta) per rumah tangga. Artinya, keluarga perkotaan dengan empat anggota harus bertahan dengan 8 ringgit (Rp 27 ribu) atau kurang dari 2 dolar AS per orang per hari. “Ini tidak bisa dilakukan kecuali dalam keadaan benar-benar mengerikan,” lanjutnya. Makanya, Alston meyakini tingkat kemiskinan di Malaysia sebenarnya adalah 15 persen, berdasar analisis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok independen yang menyimpulkan Malaysia mengalami ‘kemiskinan signifikan’.
Sementara, angka kemiskinan di Indonesia hingga bulan Maret 2019 tercatat sebanyak 9,41 persen dengan jumlah mencapai 25,14 juta penduduk, seperti dilansir oleh laman CNNIndonesia.com pada bulan Juli 2019. Angka tersebut menurunkan dibandingkan tahun sebelumnya 9,82 persen, di mana jumlah penurunannya mencapai 810 ribu penduduk miskin. Bagaimana komentar Cakap People?