CakapCakap – Cakap People! PBB mengatakan lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal, banyak di antaranya berkerumun di jalan atau di sekolah, akibat serangan udara besar-besaran Israel sepanjang Selasa, 10 Oktober 2023.
Di kamar mayat rumah sakit Khan Younis di Gaza, puluhan jenazah tergeletak di tanah di atas tandu dengan nama tertulis di perut mereka. Petugas medis meminta para kerabat untuk segera mengambil jenazah karena tidak ada lagi ruang untuk jenazah.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza, seperti yang Anda lihat, serangan terjadi di mana-mana,” kata Ala Abu Tair, 35 tahun, yang mencari perlindungan di sana bersama keluarganya setelah melarikan diri dari Abassan Al-Kabira di dekat perbatasan.
Dua anggota kantor politik Hamas, Jawad Abu Shammala dan Zakaria Abu Maamar, tewas dalam serangan udara di Khan Younis, kata seorang pejabat Hamas.
Mereka adalah anggota senior Hamas pertama yang terbunuh sejak Israel mulai menggempur daerah kantong tersebut. Israel mengatakan Abu Shammala telah memimpin sejumlah operasi yang menargetkan warga sipil Israel.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan serangan Israel sejak Sabtu telah menghancurkan lebih dari 22.600 unit perumahan dan 10 fasilitas kesehatan serta merusak 48 sekolah.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, yang mengecam serangan Hamas, mengatakan, “Hukum humaniter internasional jelas: kewajiban untuk terus berhati-hati untuk menyelamatkan penduduk sipil dan objek sipil tetap berlaku selama serangan terjadi.”
Kekerasan juga berkobar di Tepi Barat yang diduduki dan di Yerusalem Timur, di mana polisi Israel mengatakan mereka membunuh dua warga Palestina yang menembakkan kembang api ke arah petugas pada Selasa malam. Di Tepi Barat, 21 warga Palestina telah tewas dan 130 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel sejak Sabtu, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Korban di Israel
Di kota Be’eri, Israel selatan, tempat lebih dari 100 jenazah telah diambil, para relawan yang mengenakan rompi kuning dan masker membawa jenazah keluar rumah dengan tandu.
Jejak darah di lantai sebuah rumah tempat mayat-mayat diseret keluar oleh para militan ke jalan dari dapur yang berlumuran darah dan berserakan dengan perabotan yang terbalik.
“Hal yang paling saya inginkan adalah bangun dari mimpi buruk ini,” kata Elad Hakim, seorang penyintas festival musik luar ruangan di mana Hamas membunuh 260 pengunjung pesta saat fajar.
Di tengah rumah-rumah kibbutz Kfar Aza yang terbakar, jenazah warga Israel dan militan Hamas tergeletak di tanah di samping perabotan yang berserakan dan mobil yang dibakar. Tentara Israel pergi dari rumah ke rumah untuk mengambil korban tewas. Bau busuk mayat menggantung di udara.