CakapCakap – Cakap People, pernahkah melihat anak-anak merokok? Miris bukan? Apalagi terdapat data yang menunjukkan perokok anak makin meningkat. Menurut hasil dari Riskesdas di tahun 2018, terdapat prevalensi kenaikan jumlah perokok anak dengan angka 9,1%, dibandingkan pada tahun 2013 yang hanya berkisar 7,2%.
Hal ini tentu menjadi masalah bersama sekaligus PR bagi kita untuk mencari solusi atas masalah yang kemungkinan bisa memburuk ke depannya. Karena angka ini bisa terus meningkat bila tak ada upaya mengatasinya.
Adapun salah satu upaya yang bisa dilakukan agar peningkatan perokok anak tidak semakin naik adalah dengan memperbanyak kawasan tanpa rokok (KTR). Sayangnya iklan rokok selalu ditempatkan di lokasi yang terbuka, sehingga menimbulkan dampak negatif untuk kaum muda.
Dari berbagai kota dan kabupaten yang ada di Indonesia, ada beberapa daerah yang melarang iklan rokok melalui berbagai inisiatif surat edaran, himbauan dan dorongan dengan berbagai kebijakan untuk melindungi anak dari bahaya asap rokok.
Beberapa daftar daerah yang mampu memuwujudkan kawasan layak anak di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut.
- Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan
- Kabupaten Pasaman Barat di Sumatera Barat
- Kota Padang di Sumatera Barat
- Kabupaten Lamongan di Jawa Timur
- Kota Sawahlunto di Sumatera Barat
- Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah
Untuk memberi apresiasi bagi kota atau kabupaten di atas, Yayasan Lentera Anak memberikan penghargaan dengan tujuan mampu memberi motivasi untuk menginspirasi daerah lainnya menjadi kota layak anak.
“Sepertinya memang kebijakan dari pemerintahan pusat tidak mampu melindungi anak-anak, maka inisiatif dan komitmen dari daerah yang dapat melindungi anak Indonesia untuk melindungi anak Indonesia dari bahaya zat adiktif rokok” ujar Lisda Sundari yang merupakan ketua Yayasan Lentera Anak, dikutip dari Detik.
Keberadaan rokok memang mencemaskan banyak pihak terutama bagi mereka yang peduli dengan kesehatan serta kehidupan layak bagi anak. Sayangnya tidak sedikit juga mereka yang bersikap apatis dengan tidak memperdulikan kenyamanan orang lain di sekitarnya.
Bahaya rokok yang seringkali digaungkan tidaklah membuat perokok jera atas tindakan yang jelas-jelas merugikan diri sendiri maupun orang lain di dekatnya. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat baik buruknya generasi muda merupakan tanggung jawab bersama.
Maka dari itu Cakap People, ayo mulailah dari diri kita sendiri untuk menunjukkan teladan yang baik dengan berupaya mengurangi kebiasaan merokok. Sehingga hal ini juga akan berdampak positif bagi anak ke depannya. Hal positif ataupun negatif yang ada dalam diri anak tentu mendapat pengaruh besar dari lingkungan sekitarnya, terutama keluarga.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Unik! Dua Kisah tentang Sebuah Kota : Tur Kota Yerusalem Dipandu Oleh Seorang Palestina dan Seorang Israel – Cakap Cakap