CakapCakap – Cakap People! Arab Saudi mencatat penurunan yang stabil dalam jumlah kasus virus corona dan pemulihan melebihi infeksi.
Pada hari Selasa, 24 November 2020, Kerajaan mencatat 252 kasus baru penyakit virus corona (COVID-19), menandai hari kelima berturut-turut kasus harian lebih rendah dari 300, melansir Arab News.
Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Kerajaan sejak awal wabah telah meningkat menjadi 355.741.
Kementerian tersebut mengatakan 495 lebih orang telah pulih dari COVID-19 meningkatkan jumlah pemulihan menjadi 344.311.
Semua kota di Kerajaan melaporkan kurang dari 50 kasus baru dengan Riyadh mendaftarkan 33, Madinah 19, dan Makkah 18. Kasus yang tersisa dilaporkan dari berbagai bagian Kerajaan.
Menurut kementerian, ada 5.619 kasus aktif, 743 di antaranya kritis. Korban tewas akibat komplikasi terkait virus telah meningkat menjadi 5.811 dengan 15 kematian baru pada hari Selasa.
Dalam 24 jam terakhir, 55.276 uji reaksi berantai polimerase dilakukan di seluruh Kerajaan. Kerajaan akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mendapatkan vaksin untuk COVID-19.
Arab Saudi akan merilis jadwal kedatangan vaksin ke negara itu dalam beberapa minggu mendatang.
Kementerian Kesehatan akan menawarkan vaksin gratis kepada warga dan ekspatriat yang belum tertular virus tersebut.
Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui COVAX, yang merupakan inisiatif global yang bekerja sama dengan produsen vaksin untuk menyediakan akses yang adil ke vaksin yang aman dan efektif bagi negara-negara di seluruh dunia setelah mendapat lisensi dan disetujui.
Sedangkan jalur kedua melakukan kontrak langsung dengan perusahaan besar untuk menutupi celah yang tidak dapat ditutup melalui COVAX.
Kementerian mendesak siapa pun yang menunjukkan kemungkinan gejala penyakit coronavirus untuk mengunjungi salah satu klinik Tetamman (Rest Assured) untuk diuji virusnya. Ada sekitar 235 klinik ini di seluruh negeri, dan janji temu untuk tes dapat dipesan melalui aplikasi Sehaty.
Kementerian juga telah mendirikan pusat kesehatan, yang disebut Takkad (Pastikan), untuk melayani orang-orang yang tidak menunjukkan atau hanya menunjukkan gejala ringan dari penyakit tersebut, tetapi mengira mereka mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi.