CakapCakap – Cakap People! Raul dan Olivia De Freitas baru saja mengikat janji pernikahan ketika mereka menuju ke Maldives untuk berbulan madu. Setibanya di Afrika Selatan, pasangan pengantin baru ini berencana tinggal di sana hanya selama 6 hari. Namun, mereka tak menyangka bahwa bakal terdampar di sana selama berminggu-minggu karena penerapan lockdown pandemi COVID-19.
Dalam sebuah feature yang dimuat oleh The New York Times, Minggu, 5 April 2020, Raul dan Olivia menggambarkan Maldives adalah “destinasi impian” bagi mereka. Jadi mereka akhirnya menghemat uang dan berhasil sampai di sana setelah pernikahan mereka.
Perjalanan mereka ke Maldives langsung disetujui karena pihak berwenang menganggap daerah tersebut tidak berisiko. Mereka memesan hotel bintang lima di Cinnamon Velifushi Maldives seharga 750 dolar AS per malam.
Akan tetapi, sangat mengejutkan bagi mereka, ketika Afrika Selatan kemudian memutuskan untuk menutup perbatasannya alias menerapkan lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Saat lockdown diberlakukan, itu berarti penerbangan mereka kembali ke rumah terpaksa dibatalkan. Sesaat kemudian, Maldives juga mengumumkan penutupan dan pasangan itu tidak punya tempat untuk dituju bahkan ketika tamu resor lainnya mulai pergi satu per satu.
“Kami khawatir, marah, dan cemas karena tidak tahu bagaimana kami akan kembali,” kata mereka kepada New York Times.
Singkat cerita, pasangan pengantin baru itu akhirnya menjadi satu-satunya tamu yang tersisa di hotel — dan mereka harus tinggal di sana selama 3 minggu.
Untungnya, pihak berwenang di negara itu menginstruksikan pekerja hotel untuk tidak pergi sampai tamu terakhir sudah check out sehingga Raul dan Olivia bisa tinggal di tempat itu untuk diri mereka sendiri.
Pasangan itu menikmati makanan dan minuman yang luar biasa, instruktur selam mengajak mereka snorkeling, dan mereka bahkan disuguhi pertunjukan pribadi oleh para pemain untuk menghibur mereka.
Meski mendapatkan layanan dan fasilitas yang baik di Maldives di tengah situasi pandemi, satu yang membuat mereka cemas adalah tentang pemesanan penerbangan untuk pulang. Ditambah lagi biaya hotel mereka terus bertambah.
Untungnya, Cinnamon Velifushi Maldives memberi mereka diskon.
Pada hari ke 21, pasangan itu akhirnya terbang kembali ke rumah bersama dengan “turis Afrika Selatan dan Mauritius” lainnya yang terlantar.
Dari pengalaman tersebut, para pasangan yang berbulan madu mengatakan itu memang “pengalaman yang luar biasa” tetapi juga yang sangat mahal.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:China Bangun Rumah Sakit Virus Corona di Perbatasan Rusia di Tengah Kasus-kasus Terbaru - CakapCakap