CakapCakap – Hey Tayo! Nah, Cakap People pasti sudah paham, kalau di seluruh Indonesia, kita bisa menemui banyak tayo atau bus umum yang melayani transportasi darat. Bus di Indonesia akan membawa penumpang dari satu terminal ke terminal lainnya, dari satu kota ke kota lainnya. Tapi berbeda dari bus di Indonesia, Paris di Perancis menerapkan teknologi kendaraan otonom untuk masyarakatnya. Apa yang dimaksud dengan kendaraan otonom?
Kendaraan otonom yang diterapakan di Paris adalah bus, bus otonom yang merupakan alat transportasi berteknologi tinggi, yaitu bus tanpa pengemudi. Awal Maret 2019 ini, dua bus elektrik dengan kapasitas penumpang 10 orang ini mulai beroperasi. Bus tanpa pengemudi ini beroperasi di jalur yang khusus, yakni jembatan yang menghubungkan dua stasiun kereta, di sebelah timur pusat kota Paris. Wakil Walikota Paris, Jean-Louis Missika menerangkan bahwa kendaraan otonom semacam ini akan mengubah lingkungan perkotaan dan ruang publik menjadi sebuah revolusi besar bagi dunia.
Pengoperasian kedua bus ini menjadi titik awal eksperimen yang akan berlangsung selama tiga bulan kedepan. Sekaligus, hal ini menjadi proyek pertama yang dikerjakan di Perancis dalam hal pengembangan kendarana otonom. Lalu bagaimana bus tersebut bisa bekerja tanpa adanya pengemudi?
Kita tahu sendiri, bus atau kendaraan pada umumnya pasti membutuhkan pengemudi atau supir untuk mengarahkan lajunya kendaraan tersebut. Ketika diarahkan, kendaraan tersebut bisa berjalan sesuai jalur, menghindari tabrakan obyek, hingga pengaturan kecepatan dengan melihat kondisi jalur yang dilalui. Lalu bagaimana bus otonom bisa mengerjakan hal tersebut juga? Bus ini ternyata dilengkapi laser dan kamera pemantau yang akan mendeteksi obyek lain (termasuk manusia) di sekitar lajunya bus tersebut.
Elisabeth Borne, Kepala Departemen Transportas Paris menjelaskan bahwa Paris memiliki harapan besar terhadap bus otonom tersebut, yang nantinya akan mampu menghubungkan area perumahan di pinggiran kota dengan stasiun kereta yang ada di tengah kota. Penduduk tidak perlu lagi mencari angkutan umum untuk menuju stasiun, yang selama ini memiliki jalur lain dengan jarak tempuh yang lumayan panjang. Bus otonom ini juga diharapkan bisa mempermudah mobilitas wisatawan ke pusat kota Paris.
Bus Otonom yang beroperasi di Perancis ini tidak langsung bisa dinikmati oleh masyarakat walaupun sudah melewati masa percobaan tiga bulan kedepan. Ternyata menurut regulasi setempat, peresmian bus tanpa pengemudi ini harus melewati banyak tahapan, termasuk peninjauan ulang masalah keamanan, dan keuntungan ekonomis. Tetapi tidak menutup kemungkinan, karena bus otonom ini terlihat lebih efektif dan efisien, jumlahnya akan diperbanyak dalam waktu dekat.
Jika melihat referensi kendaraan otonom lainnya yang ada di dunia, kita sebenarnya sudah punya banyak contoh. Beberapa negara sudah menerapkan penggunaan kendaraan tanpa pengemudi ini dengan batasan yang masih ketat. Tetapi dengan adanya perkembangan dunia yang semakin pesat, kendaraan otonom akan segera masuk dalam denyut nadi masyarakat, bahkan di Indonesia juga. Beberapa produsen kendaraan yang saat ini juga sudah mulai memproduksi produk otonomnya adalah BMW, Kia, Volkswagen, dan General Motors.
Nah, Cakap People siap meluncur ke kampus atau tempat kerja diantar mobil tanpa sopir?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Mengenal Notre-Dame Paris, Gereja Katedral Termegah di Dunia yang Terbakar Hebat - CakapCakap