in

Para Peneliti Konfirmasi Usia Alam Semesta 13,8 Miliar Tahun

Penelitian ini dilakukan 140 astronom dari 41 institusi dan tujuh negara dengan National Science Foundation’s Atacama Cosmology Telescope (ACT).

CakapCakapCakap People! Para astronom pada hari Rabu, 15 Juli 2020, mengonfirmasi bahwa alam semesta berusia sekitar 13,8 miliar tahun. Angka tersebut diperoleh setelah mempelajari cahaya paling tua yang ada di langit menggunakan Teleskop Kosmologi Atacama yang terletak di Cerro Toco, Gurun Atacama, Chili.

Melansir UPI, penelitian ini dilakukan 140 astronom dari 41 institusi dan tujuh negara dengan National Science Foundation’s Atacama Cosmology Telescope (ACT). 

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Dalam dua makalah yang dipublikasikan di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics minggu ini, tim itu menjelaskan, pengukuran dilakukan terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) yang diyakini sebagai cahaya tertua di alam semesta. CMB dianggap sebagai sisa-sisa dari Big Bang, konsep yang menjelaskan soal pembentukan alam semesta.

Para peneliti mempelajari bagian ruang berdiameter 20 miliar tahun cahaya dengan variasi cahaya yang dipancarkan sekitar 380.000 tahun setelah Big Bang.

Mereka menyatakan, perhitungan tersebut sejalan dengan perkiraan yang dibuat Organisasi Antariksa Eropa menggunakan data satelit Planck pada 2015 lalu.

“Sekarang kami telah menemukan jawaban di mana Planck dan ACT sama-sama setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran yang sulit ini dapat diandalkan,” kata Simone Aiola, anggota tim ACT.

Kedua makalah tersebut dimaksudkan sebagai karya pendamping; satu berkonsentrasi pada peta dan metodologi, sementara yang lain menekankan pada kesimpulan.

Usia alam semesta juga mengungkapkan seberapa cepat kosmos berkembang, kata para peneliti.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Pengukuran ACT menunjukkan bahwa satu objek satu megaparsec, atau sekitar 3,26 juta tahun cahaya, dari Bumi bergerak menjauh dengan kecepatan 42 mil per detik karena perluasan alam semesta. Hasilnya hampir sama persis dengan perkiraan sebelumnya oleh tim satelit Planck, kata para peneliti.

Hasilnya adalah gambar alam semesta dari 13,8 miliar tahun yang lalu.

“Kami sedang mengembalikan ‘foto bayi’ alam semesta ke kondisi aslinya, menghilangkan keausan waktu dan ruang yang mendistorsi gambar,” kata Neelima Sehgal, anggota tim ACT dan penulis bersama makalah tersebut.

“Hanya dengan melihat ‘foto bayi’ yang lebih tajam ini atau gambar alam semesta, kita dapat lebih memahami bagaimana alam semesta kita dilahirkan,” kata Sehgal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kembali Dinyatakan Positif Virus Corona untuk Kedua Kalinya

Jutaan Warga Inggris Berhenti Merokok Sejak Pandemi COVID-19, Jumlah Tertinggi Dalam Satu Dekade