CakapCakap – Cakap People! Iran mengatakan pada hari Sabtu, 24 April 2021, bahwa mereka akan melarang pelancong dari India karena varian COVID-19 untuk mencegah penyebarannya di negara yang juga termasuk terdampak parah akibat virus tersebut.
Namun, para pejabat tidak mengatakan apakah ada kasus varian yang pertama kali diidentifikasi di India pada akhir Maret telah terdeteksi di Iran, pusat pandemi di Timur Tengah.
“Virus corona India adalah ancaman baru yang kami hadapi,” kata Presiden Hassan Rouhani dalam sambutannya yang disiarkan di TV pemerintah, seperti dikutip Reuters.
“Virus India lebih berbahaya daripada varian Inggris dan Brazil,” tambahnya.
“Semua provinsi timur harus memastikan orang yang terinfeksi virus tidak melintasi perbatasan ke negara itu,” kata Rouhani.
Sebagaimana diketahui, provinsi timur Iran berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan. Pengunjung juga dapat melakukan perjalanan ke Iran melalui Teluk.
Organisasi penerbangan sipil Iran mengumumkan di media lokal bahwa semua penerbangan ke dan dari India dan Pakistan akan dihentikan mulai hari Minggu tengah malam.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki telah meminta menteri dalam negeri untuk “menghentikan transportasi langsung dan tidak langsung para pelancong dari India”, media Iran melaporkan.
Sebagian besar Iran, yang telah mencatat kasus virus corona melampaui 2 juta ini, telah diisolasi selama dua minggu terakhir karena bergulat dengan gelombang keempat pandemi.
Kementerian Kesehatan Iran telah melaporkan rata-rata harian lebih dari 20.000 infeksi. Hampir 70.000 orang telah meninggal.
Sementara itu, upaya vaksinasi di negara itu berjalan lambat.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab pengakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 146 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari tiga juta orang meninggal dunia usai terjangkit virus tersebut saat artikel ini naik.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan total sebanyak lebih dari 32 juta orang yang terinfeksi, dan 585.000 orang meningga karena COVID-19.
India menempati posisi tertinggi kedua untuk jumlah kasus COVID-19, yaitu sebanyak lebih dari 16 juta orang. Sedangkan angka kematian mencapai leboh dari 189.000 orang.
Brasil melengkapi tiga besar untuk total kasus dengan mencatat lebih dari 14 juta infeksi. Negara ini adalah tertinggi kedua di dunia untuk angka kematian COVID-19, yaitu sebanyak lebih dari 386.000 orang.