in ,

Para Arkeolog Temukan Kota yang Terkubur di Luar Roma Tanpa Harus Menggali

Dibangun sekitar 241 SM, Falerii Novi menjadi salah satu dari 2000 kota di Roma kuno pada abad pertama.

CakapCakapCakap People! Ketika para arkeolog menemukan sebuah kota adalah bukan hal baru. Namun, penemuan kota yang satu ini adalah menonjol karena satu hal — mereka tidak perlu menggali sesuatu untuk menemukannya.

Melansir Elite Readers, Rabu, 17 Juni 2020, baru-baru ini, sekelompok peneliti dari Inggris dan Belgia mampu memetakan Falerii Novi, yang merupakan sebuah kota kuno yang terletak sekitar 30 mil di luar Roma. Penemuan mereka telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Antiquity.

Mereka tidak perlu menggali untuk menemukan kota yang terkubur ini.

Dengan menggunakan teknologi radar yang memindai di bawah tanah dan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bangkit kembali ketika mereka mencapai struktur bawah tanah, mereka mampu menghasilkan gambar 3D kota.

Para peneliti mampu mengenali struktur baru, mencakup sebuah kompleks pemandian dan sebuah monumen publik yang besar, jenis yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Dengan menggunakan teknologi itu, mereka juga dapat memahami bagaimana Falerii Novi diorganisasikan dibandingkan dengan kota-kota lain di Roma.

Proyek ini dikembangkan di sini, di antara ladang dan tembok kota yang terlihat

Kota Falerii Novi memang tidak semegah Pompeii, tetapi menunjukkan fitur unik. Untuk kota ini, ia memiliki saluran air yang tidak hanya berjalan di bawah sepanjang jalan (desain umum selama periode itu), tetapi juga di bawah blok kota. Mereka juga menemukan adanya kuil di pinggir kota. Ini menunjukkan bahwa tanah itu digunakan untuk tujuan sakral.

Sisa-sisa teater kuno. Gereja Santa Maria de Falerii ada di belakang.

Menurut para peneliti, “Meskipun kami belum memahami bagaimana bentang alam suci ini berfungsi, penelitian ini memberikan wawasan baru ke dalam berbagai konsep perencanaan yang mendasari apa yang kadang-kadang secara keliru dianggap sebagai rencana kota Romawi ‘standar’.”

Gerbang Jupiter, yang pernah menjadi pintu masuk ke Falerii Novi.

Mereka menambahkan bahwa “dengan memberikan kontras dengan kota-kota yang lebih dikenal seperti Pompeii,” penelitian mereka juga mengidentifikasi pertanyaan signifikan tentang perencanaan kota-kota di Roma.

Dibangun sekitar 241 SM, Falerii Novi menjadi salah satu dari 2000 kota di Roma kuno pada abad pertama. Banyak kota-kota ini terkubur seiring berjalannya waktu dengan kenaikan permukaan tanah yang stabil. Beberapa dari mereka sengaja dikuburkan untuk membangun pemukiman baru di atasnya.

Penduduk terakhir Falerii Novi meninggalkan kota itu sekitar tahun 700 M, selama periode awal abad pertengahan. Kota itu berukuran sekitar setengah dari luas kota Pompeii, yaitu sekitar 75 hektar. Butuh sekitar 8 jam bagi para peneliti untuk mendokumentasikan masing-masing hektar ini.

Mereka mampu menguraikan landmark utama juga dan menggambarkan bagaimana penduduk mungkin hidup lebih dari 1.300 tahun yang lalu — kehidupan dengan peribadatan, belanja, olahraga, mandi, dan pertunjukan teater.

*Foto via Elite Readers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah 92 Kota/Kabupaten Zona Hijau yang Diizinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka Langsung di Kelas

Kandidat Vaksin COVID-19 China Ini Hasilnya Menjanjikan Saat Uji Coba Pada Manusia