CakapCakap – Cakap People! Pakar kesehatan Jerman pada Sabtu, 13 Maret 2021, memperingatkan bahwa pelonggaran lebih lanjut dari langkah-langkah lockdown COVID-19 berakibat pada jumlah kasus yang kembali melonjak karena penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
“Kita baru bisa lebih banyak melakukan relaksasi jika jumlah kasus sudah stabil atau menurun,” Karl Lauterbach, pakar kesehatan untuk Sosial Demokrat, mengatakan kepada surat kabar Augsburger Allgemeine. Ia menambahkan bahwa pelonggaran lockdown COVID-19 tidak mungkin bisa dilakukan dalam waktu dekat, seperti dikutip Reuters.
Jumlah kasus COVID-19 di Jerman telah meningkat lagi selama beberapa minggu terakhir karena beberapa pembatasan telah dicabut.
Frustrasi akibat lockdown yang sedang berlangsung dan lambatnya vaksinasi telah mencederai dukungan bagi kaum konservatif Kanselir Angela Merkel, yang selanjutnya dirusak oleh skandal pengadaan masker wajah yang melibatkan anggota parlemen dari partainya.
Merkel yang merupakan Demokrat Kristen telah melihat penurunan dukungan di negara bagian Baden-Wuerttemberg dan Rhineland-Palatinate di mana pemilihan pada hari Minggu akan menjadi ukuran penting sebelum pemilihan federal pada bulan September.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Berlin pada hari Sabtu untuk berdemonstrasi menentang pemberlakuan lockdown.
Pada hari Sabtu, 13 Maret 2021, jumlah kasus COVID-19 naik 12.674 dan jumlah kematian naik 239, dengan jumlah kasus per 100.000 selama tujuh hari melonjak menjadi 76,1 dari 72,4.
Jumlah kematian Jerman akibat virus itu mencapai 73.301, dengan total kumulatif 2.558.455 infeksi yang dilaporkan.
Merkel dan para pemimpin negara bagian menyetujui pelonggaran lockdown secara bertahap awal bulan ini bersama dengan “emergency brake” untuk membiarkan pihak berwenang memberlakukan kembali pembatasan jika jumlah kasus melonjak di atas 100 per 100.000 dalam tiga hari berturut-turut.
Para pemimpin akan bertemu lagi pada 22 Maret untuk membahas apakah pelonggaran aturan lebih lanjut dimungkinkan.
Namun, kepala badan kesehatan masyarakat Jerman memperingatkan pada hari Jumat bahwa negara itu berada di awal gelombang ketiga pandemi.
Stefan Pilsinger, seorang dokter dan anggota parlemen dari partai saudara Demokrat Kristen yang berkuasa di pemerintahan Merkel, memperkirakan bahwa penyebaran varian Inggris dapat menyebabkan lonjakan kasus seperti yang terlihat sekitar Natal.
“Tindakan lockdown sebelumnya sudah tidak cukup untuk menahan varian COVID-19 Inggris yang lebih berbahaya,” katanya kepada surat kabar itu.