CakapCakap – Cerita membanggakan datang dari Rowanto, WNI asal kota Medan yang merupakan lulusan Media Informatika. Setelah lulus kuliah, dia melanjutkan jenjang kehidupannya dengan membuka dan menjalankan startup Vivy di Berlin, Jerman. Perusahaan bidang teknologi ini ternyata juga digemari oleh masyarakat di Jerman, seperti yang saat ini juga menjamur di beberapa negara berkembang seperti indonesia. Vivy merupakan buah dari impian Rowanto, yang akhirnya berhasil diwujudkan bersama seorang rekan kuliahnya.
Markas Vivy berlokasi di pusat kota Berlin, dan dibangun dengan dukungan tim internasional/anggota yang kebanyakan masih berusia muda. Mereka berasal dari beberapa negara, yang bekerja dengan kultur startup yang santai tapi produktif.
Vivy adalah aplikasi kesehatan, yang sebenarnya sudah diluncurkan pada September 2018 kemarin. Cristian Rebernik adalah sosok yang ada dibalik ide awal dibangunnya aplikasi ini. Rowanto yang merupakan pakar informatika, digaet untuk menjadi Co-Founder, yang akhirnya saat ini menjabat sebagai CTO (Chief Technology Officer). Sejak dibangun bulan September 2018 lalu, Rowoanto yang saat ini masih berusia 29 tahun mampu mengajak 84 personil untuk bergabung menjadi tenaga ahli dbalik perkembangan Vivy.
Menengok latar belakang pendidikan Rowanto, ternyata dia adalah salah satu anak berprestasi di bidang informatika, bahkan juga pernah mengikuti olimpiade informatika di tingkat daerah. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA, Rowanto memberanikan diri untuk melanjutkan studi ke jurusan Media Informatika di Beuth Hochschule für Technik Berlin. Selama kuliah, Rowanto juga beberapa kali menimba pengalaman magang atau kerja sambilan di berbagai perusahan teknologi, mulai dari Nokia dan Awin.
Seusai memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya di Bank Online N26, Rowanto langsung digaet oleh Christian Rebernik yang juga baru resign dari perusahaan yang sama. Berbekal kesenangan di bidang informatika, akhirnya mereka menelurkan Vivy. Rowanto memiliki tanggung jawab yang besar terhadap terobosan teknologi yang dimiliki oleh Vivy. Di dalam aplikasi ini, ditampung banyak sekali data kesehatan dan data pribadi pengguna. Untuk menyiasati kebocoran data, Vivy dibawah arahan Rowanto sebagai CTO, dituntut untuk mengutamakan keamanan. Apalagi di Jerman, data pribadi dan data kesehatan masyarakatnya adalah data yang paling dilindungi.
Nah Cakap People, cerita Rowanto adalah salah satu cerita inspiratif yang bisa ditularkan kepada banyak anak muda di Indonesia. Dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang berhasil dioleh dengan ide, maka akan muncul produk yang pastinya akan dikenang oleh masyarakat luas.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Keren! Gojek Punya Kelas Khusus Bagi Mitra Driver, Sudah Hadir Selama 1 Tahun - CakapCakap