in ,

Organisasi Global Puji Sistem E-Learning Arab Saudi Selama Pandemi

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan beragam referensi sistem pendidikan e-learning yang dikumpulkan dari lebih dari 193 negara.

CakapCakapCakap People! Sebanyak enam organisasi internasional belum lama ini telah menyelesaikan studi tentang e-learning di Kerajaan Arab Saudi dan memuji upaya Arab Saudi dalam memberikan respons cepat, berbagai opsi, dan perbaikan berkelanjutan selama pandemi virus corona.

Melansir laporan Arab News, Sabtu, 24 Oktober 2020, National Center for e-Learning mengatakan bahwa organisasi internasional tersebut telah menyelesaikan dua studi komprehensif tentang pengalaman pendidikan umum dan pendidikan tinggi di Arab Saudi selama pandemi, dengan tujuan mendokumentasikan dan mempelajari realitas pengalaman dan menghasilkan inisiatif untuk mengembangkan praktik e-learning sesuai dengan praktik dan standar global saat ini.

Ilustrasi. [Foto: AFP]

Studi tersebut melibatkan partisipasi 342.000 responden dan dilakukan di bawah pengawasan Pusat Nasional untuk e-Learning Kerajaan.

Responden yang dipilih terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, orang tua, serta kepala sekolah yang tersebar di seluruh penjuru Arab Saudi.

Jumlah peserta studi pendidikan umum mencapai 318.000, sedangkan jumlah peserta studi pendidikan tinggi mencapai 24.000. Studi dilakukan dalam dua tahap yang berbeda.

Studi pertama disiapkan oleh Online Learning Consortium (OLC), dengan partisipasi dari International Society for Technology in Education (ISTE), Quality Matters (QM), the UNESCO Institute of Information Technologies in Education (IITE), the National Research Center for Distance Education and Technological Advancements (DETA) yang berbasis di AS.

Sementara studi kedua disiapkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan kerjasama dari Harvard Graduate School.

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan beragam referensi sistem pendidikan e-learning yang dikumpulkan dari lebih dari 193 negara.

Secara umum, studi ini menyoroti tentang keberagaman pilihan yang ditawarkan oleh sistem e-learning, termasuk di antaranya adalah materi pembelajaran dan akses menuju materi tersebut. Berdasarkan faktor tersebut, hanya 38% negara yang mampu memenuhi standar di tingkat nasional.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Studi yang dilakukan oleh OECD dan Harvard Graduate School of Education mencakup perbandingan tanggapan Arab Saudi terhadap pendidikan selama pandemi dengan 37 negara lain. Hasilnya, Arab Saudi menunjukkan kemajuan dalam rata-rata 13 dari 16 indikator penilaian.

OLC memuji upaya Kementerian Pendidikan Saudi dalam menangani krisis dengan menyediakan berbagai pilihan untuk e-learning, serta respons cepat terhadap pandemi dengan langsung memberikan instruksi pembelajaran jarak jauh.

Setelah ini, semua organisasi yang terlibat akan menyusun dan merekomendasikan inisiatif pengembangan untuk kemajuan e-learning. Ada 71 poin untuk pendidikan di level umum dan 78 poin untuk level pendidikan tinggi.

National Center for e-Learning bekerja dalam koordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk mempresentasikan inisiatif dan memulai implementasinya.

Pusat tersebut mengumumkan bahwa organisasi yang melakukan studi akan mempublikasikan hasil mereka dan menyelesaikan tahap kedua pada akhir semester saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Layangan Selebar 50 cm Nyangkut di Pesawat Citylink, Bisa Fatal

Pecinta Mobil Mainan Pasti Paham 5 Hot Wheels Termahal, Ada yang Seharga Apartemen