Nggak cuma negara Spanyol saja yang punya tradisi adu banteng. Di negeri kita sendiri, ada juga tradisi adu hewan yang tak kalah seru dan melegenda. Salah satunya adalah tradisi Mapasilaga yang berasal dari Tana Toraja. Namun, Tradisi ini nggak akan melibatkan banteng ya, Sobat Millenial CakapCakap. Namun, di sini akan menggunakan kerbau sebagai hewan yang akan di adu. Nah, sperti apa sih tradisi yang sudah melegenda turun temurun ini? Yuk, langsung kita terbang ke Tana Toraja untuk mengintip kegiatannya.
Mapasilaga Tedong Adalah Bagian Dari Rambu Solo’
Sobat Millenial CakapCakap, apakah kamu pernah mendengar ritual dari Tana Toraja yang bernama Rambu Solo’? Tradisi ini adalah tradisi pemakaman yang di dalamnya terdapat banyak proses ritual. Salah satunya adalah Mapasilaga atau Tedong atau lebih populer dengan istilah Tedong Silaga. Tradisi ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun. Dalam tradisi ini, akan ada dua kerbau yang diadu dengan maksud menghibur keluarga yangs edang berduka.
Tedong Silaga bukan adu kerbau biasa lho, sebab kerbau-kerbau yang terlibat di dalamnya juga bukan kerbau biasa melainkan kerbau dengan harga fantastis harganya mulai dari puluhan, ratusan hingga miliaran rupiah. Ritual ini biasanya dilangsungkan sebelum pelaksanaan upacara adat Rambu Solo.
Mahalnya Tradisi Mapasilaga Tedong
Perlu diketahui bahwa nggak semua kerbau dapat diikut sertakan dalam tradisi yang satu ini. Biasanya yang boleh diikut sertakan pada Mapasilaga Tedong ini adalah jenis kerbau bule atau yang biasanya disebut dengan nama Tedong Bunga oleh masyarakat setempat. Selain kerbau bule, jenis kerbau lainnya yang diikut sertakan dalam Mapasilaga Tedong adalah jenis kerbau lumpur nama latin Bubalus Bubalis dan kerbau Salepo dan Lontong Boke. Jenis kerbau Lumpur adalah jenis kerbau yang hanya bisa ditemukan di Tana Toraja sedangkan kerbau Salepo adalah jenis kerbau yang memiliki bercak hitam di punggung dan kerbau jenis Lontong Boke adalah kerbau dengan punggung berwarna hitam.
Dari banyak kerbau yang diikut sertakan, terdapat satu jenis kerbau yang paling sering diikut sertakan pada Mapasilaga Tedong. Yaitu jenis Tedong Pudu, yaitu kerbau yang berkulit hitam legam. Kerbau jenis ini biasa diikut sertakan karena mudah dilatih dan nggak semahal jenis kerbau lainnya. Namun walaupun nggak termasuk kerbau yang mahal, harga paling murah untuk satu kerbau Tedong usai dewasa bisa mencapai Rp. 40.000.000; sedangkan harga kerbau dari jenis yang lainnya berada di atas harga tersebut. Sungguh harga yang fantastis untuk seekor kerbau yang akan diadu bersama dengan kerbau lainnya.
Umumnya Tedong Silaga digelar oleh keluarga terpandang dari kelas ekonomi atas alias orang kaya. Sebab keluarga yang berani menyelenggarakan tradisi ini harus siap memberikan ganti rugi pada setiap kerbau yang meregang nyawa di arena pertarungan. Setiap kerbau yang menang pun akan mengalami lonjakan harga hingga berkali lipat dari harga beli. Sudah pernah nonton tradisi Tedong Silaga belum?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!