CakapCakap – Cakap People! Saat mendengar kata operasi plastik, biasanya orang langsung membayangkan dan memikirkan hasilnya mulus dan sempurna. Padahal, operasi plastik juga memiliki dampak lain terhadap tubuh yang turut mempengaruhi penampilan.
Nah, selain membuatmu menarik, berikut adalah dampak lain yang dapat terjadi pascaoperasi plastik, yang dilansir TEMPO dari Lifehack dan Mayo Clinic.
1. Nyeri fisik
Keluhan yang paling sering terjadi pascaoperasi plastik termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan nyeri yang berkepanjangan. Seiring waktu, rasa sakit ini bisa hilang, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi rasa sakit dapat bertahan lama. Juga, akan terjadi peradangan di sekitar area di mana prosedur operasi dilakukan.
2. Kehilangan darah
Ini adalah salah satu masalah paling umum terkait operasi plastik. Kehilangan darah yang ekstrem merupakan indikasi adanya sesuatu yang salah saat operasi. Kehilangan darah dalam jumlah besar dapat menyebabkan kegagalan organ atau bahkan kematian.
3. Kemungkinan reaksi alergi
Sangat penting bagi pasien yang menjalani operasi plastik mengetahui semua alergi pada diri mereka. Ini bisa jadi alergi terhadap logam (alat operasi) atau obat-obatan tertentu. Ketika obat pascaoperasi menyebabkan reaksi alergi, pasien akan sulit untuk beraktivitas, terutama untuk keluar ruangan.
4. Hematoma
Gumpalan darah (hematoma) di bawah kulit yang menyebabkan pembengkakan dan tekanan adalah komplikasi yang paling umum dari operasi facelift. Pembentukan hematoma, yang biasanya terjadi dalam 24 jam operasi, ditangani segera dengan operasi untuk mencegah kerusakan kulit dan jaringan lain.
5. Cedera saraf
Cedera pada saraf, walaupun jarang terjadi, dapat mempengaruhi saraf yang mengontrol otot. Kelumpuhan sementara pada otot tertentu mengakibatkan penampilan atau ekspresi wajah yang tidak selaras.
6. Rambut rontok
Anda mungkin mengalami kerontokan rambut sementara atau permanen. Rambut rontok permanen dapat diatasi dengan operasi untuk transplantasi kulit dengan folikel rambut.
7. Kerontokan kulit
Facelift dapat mengganggu aliran darah ke jaringan wajah. Ini bisa mengakibatkan kulit mengalami peluruhan atau rontok. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan, perawatan luka yang tepat, dan prosedur untuk meminimalkan jaringan parut.