CakapCakap – Cakap People, Olimpiade Tokyo 2020 telah usai pada Minggu, 8 Agustus 2021 lalu. Meskipun olimpiade tersebut diadakan tanpa penonton, penyelenggaraan tetap memukau dan menarik perhatian dunia.
Setelah menunda Olimpiade Tokyo 2020 selama setahun, penyelenggara mengatakan acara tersebut akan menjadi simbol kemenangan dunia atas pandemi walaupun sejumlah negara mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan Jepang mengalami kerugian.
Kini Jepang dibebani dengan tagihan sebesar $15 miliar, dua kali lipat dari perkiraan semula. Presiden Komite Olimpiade Internasional mengucapkan terima kasih kepada rakyat Jepang dan mengakui kesulitan untuk menyelenggarakan Olimpiade selama pandemi.
Masyarakat Jepang Menentang Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020
Kemarahan masyarakat Jepang atas respon pandemi Covid-19 dan peluncuran vaksin yang lambat telah merusak posisi Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. Masyarakat Jepang juga menentang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 selama pandemi.
Saat Olimpiade berlangsung, ada sekitar 50.000 orang yang berkumpul di tengah pandemi. Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, olimpiade menerapkan protokol kesehatan seperti para pemenang menerima hadiah dari nampan dan mengalungkan medali di leher sendiri.
Namun untuk social distancing seperti para atlet yang berpelukan memang masih diabaikan di Olimpiade Tokyo 2020. Karena Covid-19 varian Delta menular begitu cepat, kasus harian di Tokyo meningkat hingga 5.000.
Meskipun Jepang mengalami kerugian yang besar,beruntungnya sejumlah atlet Tuan Rumah mendapatkan medali kemenangan. Sementara di urutan teratas ada Amerika Serikat dengan total 39 medali emas, disusul China dengan 38 medali, dan Jepang dengan 27 medali.
Olimpiade Lebih Beragam
Pertama kalinya kemenangan diadakan dengan acara maraton wanita dan pria. Lagu Kenya memenuhi stadion yang berkapasitas 68.000 itu sebanyak dua kali, untuk peraih medali emas Peres Jepchirchir dan Eliud Kipchoge.
Berbagai kabar menghebohkan juga sempat menghiasi Olimpiade Tokyo 2020, seperti pesenam AS bernama Simone Biles yang memutuskan untuk mundur karena lebih mementingkan kesehatan mental, Italia yang memberikan kejutan luar biasa dalam olahraga atletik, sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya menolak naik pesawat pulang setelah dia dibawa ke bandara karena bertentangan dengan keinginanya, dan lain sebagainya.
Tidak lupa, Indonesia juga berhasil meraih medali emas di cabang olahraga badminton ganda putri ya Cakap People.