CakapCakap – Cakap People! Pakar Kaspersky telah menganalisis hampir 25 ribu titik WiFi gratis di Paris menjelang Olimpiade Paris 2024. Analisis mereka mengungkapkan bahwa hampir 25 persen dari jaringan tersebut memiliki enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali, sehingga membuat pengguna rentan terhadap pencurian data pribadi dan perbankan. Hanya enam persen jaringan yang menggunakan protokol keamanan WPA3 terbaru.
Olimpiade Paris 2024 merupakan olimpiade tatap muka pertama di musim panas sejak pembatasan pandemi dicabut, yang diperkirakan akan menarik ribuan wisatawan. Di tengah acara tersebut, para peneliti GReAT (Global Research and Analysis Team) Kaspersky telah memetakan dan menilai keamanan jaringan WiFi terbuka yang mungkin ditemui pengunjung.
Para peneliti menganalisis 47.891 rekaman sinyal di lokasi populer dan tempat olimpiade di Paris mengidentifikasi 24.766 titik akses WiFi unik. Mereka menemukan bahwa seperempat (25 persen) dari jaringan ini memiliki kelemahan keamanan yang serius, seperti enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali, sehingga rentan terhadap intersepsi, dekripsi, atau serangan peretasan.
“Seperti para olahragawan yang berlatih untuk olahraga musim panas di Prancis, penjahat dunia maya juga telah menyiapkan sambutan yang tidak menyenangkan bagi jutaan orang yang menuju hotel, zona penggemar, dan acara di Paris. Mereka mungkin memasang titik akses palsu atau menyusupi jaringan sah untuk mencegat dan memanipulasi proses transfer data,” ujar Amin Hasbini, Kepala Unit Penelitian META di GReAT (Global Research and Analysis Team) Kaspersky, dalam keterangannya pekan ini.
“Jaringan WiFi yang terbuka dan salah dikonfigurasi sangat menarik bagi para penjahat dunia maya, karena memungkinkan pencurian kata sandi, detail kartu kredit, dan data sensitif pengguna lainnya,” tambahnya.
Selain itu, hampir satu dari lima (20 persen) dikonfigurasikan dengan WPS, sebuah algoritma yang ketinggalan zaman dan mudah disusupi, sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap serangan WPS yang berpotensi menyebabkan hilangnya data. Hanya enam persen dari jaringan yang dianalisis menggunakan protokol keamanan WPA3 terbaru.
Menggunakan Virtual Private Network (VPN), seperti Kaspersky VPN Secure Connection, kata Hasbini, memberikan lapisan keamanan ekstra bagi mereka yang mengakses jaringan WiFi terbuka. VPN mampu mengenkripsi koneksi internet, menciptakan terowongan aman antara perangkat dan internet. Enkripsi ini mencegah penjahat dunia maya mencegat data, bahkan di jaringan yang tidak aman. Dengan menutupi alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirimkan, VPN memastikan informasi pribadi dan keuangan tetap terlindungi saat menggunakan WiFi publik.
Agar tetap aman saat menggunakan WiFi publik, para ahli Kaspersky juga merekomendasikan tips berikut ini:
– Hindari transaksi sensitif: Jangan mengakses perbankan atau akun sensitif lainnya saat menggunakan WiFi publik.
– Verifikasi jaringan: Pastikan jaringan tersebut sah dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan yang menawarkannya.
– Aktifkan firewall: Pastikan firewall perangkat Anda aktif untuk memblokir akses tidak sah.
– Gunakan kata sandi yang kuat: Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik serta aktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan ekstra.
– Terus perbarui perangkat lunak: Perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak antivirus Anda secara rutin untuk melindungi dari ancaman terbaru.
– Nonaktifkan berbagi file: Matikan berbagi file dan AirDrop di perangkat Anda untuk mencegah akses tidak sah.
Olimpiade Paris 2024 dibuka di Sungai Seine pada Jumat, 26 Juli 2024. Ada 32 cabang olahraga dan 329 medali emas yang akan diperebutkan. Indonesia sendiri akan diwakili oleh 29 atlet yang bertanding pada 12 cabang olahraga pada pesta olahraga dunia itu.