Saat awal mula diciptakan, bela diri merupakan bentuk pertahanan diri yang mengandung unsur seni dan seringkali terinspirasi dari alam, terutama kebiasaan para hewan dalam melindungi dirinya. Tak mengherankan jika bela diri banyak berasal dari kultur Timur, karena dibandingkan budaya Barat, orang Timur jauh lebih dekat dengan alam dan lebih mampu mengapresiasi metafisika dan spiritualitas – suatu hal yang bertolak belakang dengan kondisi kekinian.
Dewasa ini bela diri mengalami penurunan makna menjadi sekedar olah raga pertahanan diri. Bahkan, laku kerasnya olah raga bela diri di tengah masyarakat mendorong sejumlah stasiun televisi untuk menayangkan langsung program tarung bebas. Praktik ini tentu membuat orang kebingungan karena ada banyak pilihan bela diri. Semua tampak sama, padahal tidak. Meski demikian, tidak ada bela diri terbaik. Masing-masing punya keunggulan dan kekurangan. Apa yang terbaik bagimu sepenuhnya tergantung pada apa yang ingin kamu capai.
Di luar itu semua, ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan bela diri apa yang paling pas buatmu.
Kondisi fisik
Sejumlah bela diri seperti Brazilian Jiu-Jitsu dan MMa memerlukan kebugaran fisik yang begitu tinggi. Akan lebih baik jika kamu mempersiapkan kondisi fisik terlebih dahulu sebelum melibatkan diri dalam bela diri yang cukup berat semacam ini. Jika memungkinkan, lakukan uji jantung sehingga dokter bisa memberi rekomendasi akan apa olah raga bela diri yang pas untukmu.
Menyerang, bergulat atau keduanya
Nah, pertanyakan pada dirimu sendiri sekarang juga. Apakah kamu ingin bertarung dengan cara berdiri melalui berbagai macam variasi pukulan, tendangan, manipulasi lutut dan siku? Jika demikian adanya, pertimbangkan untuk memililih kickboxing, kung fu, karate dan Tae Kwon Do.
Kalau kamu menyukai gulat di atas lantai atau tanah, maka Brazilian Jiu-Jitsu, gulat atau judo sangat pas untukmu. Kalau menginginkan keduanya, maka MMA bisa jadi pilihan yang cocok. Perlu diingat untuk mempertimbangkan kondisi fisikmu juga ya. Misal, jika kamu mengalami cedera leher, maka Brazilian Jiu-Jitsu sangat berbahaya dilakukan.
Di luar itu semua, olah raga bela diri memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Rata-rata olah raga bela diri mendorong kelenturan fisik dan juga stamina yang lebih prima. Kedisiplinan dan refleks terhadap lingkungan sekitar juga sangat terbantu oleh kebiasaan berolah raga bela diri. Hal ini tentu mendorong pelakunya lebih percaya diri dan tak takut untuk berinteraksi di lingkungan asing sekalipun.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!