CakapCakap – Cakap People! Novavax Inc mengatakan pada hari Kamis, 10 Februari 2022, bahwa vaksin dua dosisnya 80 persen efektif melawan COVID-19 dalam uji coba tahap akhir yang menguji suntikan pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
Uji coba melibatkan 2.247 remaja dan berlangsung antara Mei hingga September 2021 ketika varian Delta adalah strain dominan di Amerika Serikat. Vaksin itu 82 persen efektif melawan varian tersebut.
Perusahaan biotek AS itu mengatakan mereka memperkirakan untuk mengajukan aplikasi ke regulator global untuk penggunaan suntikan pada remaja pada kuartal pertama.
Novavax akhir bulan lalu mengajukan otorisasi suntikan pada orang dewasa AS, langkah yang sangat ditunggu-tunggu setelah berbulan-bulan berjuang dengan masalah pengembangan dan manufaktur.
Vaksin ini telah menerima izin dari Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan telah diizinkan untuk digunakan pada orang dewasa di negara-negara termasuk Inggris dan Selandia Baru.
Dalam uji coba perusahaan pada orang dewasa, yang melibatkan sekitar 30.000 peserta di Amerika Serikat dan Meksiko, vaksin tersebut memiliki kemanjuran 90,4 persen.
Novavax Inc dan mitranya Serum Institute of India mengatakan pada hari Senin, 1 November 2021, bahwa mereka telah menerima otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 mereka di Indonesia, menjadikannya persetujuan pertama di di dunia untuk Novavax.
Vaksin akan dijual dengan nama merek Covovax.
Novavax sejauh ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari European Medicines Agency (EMA).
Uni Eropa pada hari Senin, 20 Desember 2021, menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Novavax untuk orang berusia 18 tahun ke atas, memberikan dorongan kepada perusahaan biotech AS itu setelah penundaan yang lama dan membuka jalan untuk vaksin kelima di UE saat varian Omicron menyebar.
Data dari dua penelitian besar menunjukkan vaksin tersebut memiliki kemanjuran sekitar 90%, kata Badan Obat Eropa (EMA).
Belum jelas bagaimana kinerja Novavax terhadap varian Omicron, atau apakah dosis booster akan diperlukan. Beberapa data awal menunjukkan bahwa banyak vaksin dua dosis tidak bekerja dengan baik terhadap varian sementara suntikan ketiga meningkatkan kemanjurannya.