CakapCakap – Cakap People! Sejak penayangannya pada 22 Februari 2024 lalu, serial Netflix Avatar: The Last Airbender Live-Action masih bertengger di posisi pertama serial yang paling banyak ditonton saat ini. Serial adaptasi dari animasi Nickelodeon, Avatar The Legend of Aang (ATLA), terdiri dari 8 episode ini mengisahkan petualangan seru pengendali empat elemen yang harus menyelamatkan dunia dari serangan Negara Api.
Mengingat jumlah episode serial animasi dan live action yang jauh berbeda, pihak Netflix harus merangkum Book 1: Water dalam 8 episode untuk versi live-action. Oleh karena itu, tak dipungkiri jika plot terasa padat dan cepat. Namun selain itu, masih ada sejumlah hal yang berbeda dengan serial animasi yang perdana tayang tahun 2005 itu.
Spoiler alert! Berikut beberapa di antaranya.
Buku Catatan Zuko
Mengawali cerita yang masih memegang integritas cerita asli, sosok Avatar Aang bertemu Katara dan Sokka di wilayah Suku Air Selatan. Kisahnya juga mencakup penahanan Aang oleh Zuko yang hanya berlangsung sebentar sebelum sang Avatar berhasil kabur.
Namun dalam versi live-action Aang pergi meninggalkan kapal Pangeran Negara Api tidak hanya bawa glider-nya saja, tapi juga buku catatan Pangeran Zuko yang berisi informasi penting seputar avatar-avatar pendahulu––sesuatu yang tidak ada dalam serial animasinya. Buku catatan ini pun memberi informasi penting untuk Aang selama petualangannya.
Belajar Mengendalikan Air
Dalam serial animasi Avatar The Legend of Aang, Book 1: Water menandai petualangan ketiga protagonis di sejumlah tempat. Selama perjalanannya, Katara dan Aang berlatih mengendalikan air bersama dari Waterbending Scroll yang diambilnya dari bajak laut. Mereka juga belajar dari Master Pakku dari Suku Air Utara.
Sementara dalam serial live-action Netflix, Waterbending Scroll yang berisi teknik mengendalikan air sudah dimiliki keluarga Katara dan akhirnya diturunkan kepadanya. Katara dan Aang juga tidak belajar dari Master Pakku saat berada di Suku Air Utara.
Sederet Karakter yang Muncul Lebih Awal
Oleh karena durasi yang terbatas, Netflix juga menyusun cerita sedemikian rupa sehingga dikemas ringkas tanpa menghilangkan esensi cerita. Tak sedikit pula karakter-karakter yang seharusnya belum muncul di cerita pertama, tapi sudah eksis, seperti karakter burung hantu Wan Shi Tong, Avatar Kuruk, Avatar Kyoshi, Mai dan Ty Lee.
Karakter yang Tidak Muncul
Sebaliknya, ada pula cerita dan karakter dari Book 1: Water yang dihilangkan dari plot. Misalnya karakter Master Jeong Jeong yang muncul saat Aang berusaha belajar mengendalikan api pertama kali dan Bato dari Suku Air Selatan yang merupakan kerabat dari ayah Katara dan Sokka.
Cerita Raja Api Sozin
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!