CakapCakap – Cakap People! Meski terlihat seperti kotoran, ternyata muntahan ikan paus memiliki nilai yang fantastis. Muntahan yang menyerupai bongkahan batu itu disebut ambergris.
Beberapa waktu lalu, seorang nelayan di Thailand tak sengaja menemukan gumpalan muntahan paus yang harganya hampir tembus Rp 21 miliar.
Apa sih membuat ambergris begitu istimewa dan berharga selangit?
Ambergris juga dijuluki juga sebagai whale poop alias kotoran paus. Meski demikian, ini bisa jadi kotoran paling mahal di dunia sampai-sampai dijuluki floating gold alias emas yang terapung di lautan.
Secara harfiah, ambergris adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa latin yaitu ambra dan grisea atau batu ambar berwarna abu-abu.
Jika dilihat dari tampilannya, benda tersebut memang berwarna abu-abu kehitaman. Seiring berjalannya waktu, ambergris yang encer akan mengalami proses kimia setelah terkena air laut yang membuat bentuknya jadi solid seperti batu.
Ambergris berasal dari jenis paus sperma. Karena kebiasaan makan paus sperma yang rakus, perut mereka penuh dengan komponen yang tidak dapat dicerna dari tubuh mangsanya yang kemudian membentuk struktur padat seperti bola. Sisa makanan yang tak bisa dicerna itu mereka memuntahkannya kembali setiap beberapa minggu. Umumnya, paus sperma mengeluarkannya sebelum pencernaan dimulai. Muntahan inilah yang disebut ambergris.
Ambergris sangat langka, karena ditemukan hanya pada 1-5% dari seluruh populasi paus sperma, dan paus sperma adalah satu-satunya penghasil ambergris.
Para peneliti menemukan bahwa ambergris telah dimanfaatkan manusia sejak ribuan tahun lalu. Orang Mesir kuno membakar ambergris sebagai dupa, sedangkan di Mesir modern digunakan untuk mengharumkan rokok. Selama Abad Pertengahan, orang Eropa menggunakan ambergris sebagai obat untuk sakit kepala, pilek, epilepsi, dan penyakit lainnya.
Saat ini, ambergris banyak dicari untuk bahan baku parfum yang harganya sangat mahal. Para pembuat parfum merek kenamaan seperti Chanel membutuhkan ambergis untuk membuat aroma musk yang bikin parfum tahan lama. Konon, permintaan ambergis sangat tinggi di negara produsen parfum seperti Uni Emirat Arab yang punya market wewangian sangat besar.
Namun, peran ambergis yang alami kini sudah digantikan dengan produk sintetis karena barangnya semakin langka.
Selain untuk parfum, ambergris juga dibuat untuk obat serta campuran makanan dan minuman. Raja Charles II dari Inggris biasa menyantapnya bersama telur. Ambergris juga digunakan sebagai penyedap dalam kopi Turki serta campuran cokelat panas di Eropa pada abad ke-18.