CakapCakap – Cakap People, bukan rahasia lagi jika virus corona saat ini menjadi salah satu pusat perhatian bagi seluruh dunia. Termasuk pula untuk negara Inggris. Bahkan pihak otoritas kesehatan dari Inggris telah mengumumkan penemuan terkait adanya varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 seperti yang dilansir dari laman Cnnindonesia.
Di mana virus tersebut diyakini menyebar lebih cepat dibanding jenis virus sebelumnya. Bahkan mutasi yang terlalu cepat tersebut mengakibatkan peningkatan kasus positif Covid-19 yang meningkat.
Kasus positif meningkat tajam
Melansir dari laman Detik, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menyebutkan jika pemerintah sudah mengambil kebijakan untuk lockdown yang sangat ketat di awal masa Natal serta tahun baru. Baik di London maupun Inggris. Hal tersebut lantaran jenis baru Covid-19 yang makin di luar kendali.
“Kami bertindak sangat cepat dan tegas. Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kami harus mengendalikannya, “jelas Hancock.
Bahkan sekitar 16,4 juta orang atau 31% dari populasi negara Inggris telah memasuki langkah-langkah penguncian ‘tingkat empat’ paling ketat sedari hari Minggu. Orang-orang yang berada di wilayah tersebut tak diperkenankan guna mengadakan pertemuan keluarga untuk merayakan Natal.
Pihak otoritas penasihat kesehatan pemerintah Inggris juga menyebut bila varian mutasi baru dari virus tersebut mempunyai tingkat penularan yang jauh lebih tinggi. Kendati demikian, belum terdapat bukti yang bisa menunjukkan varian mutasi tersebut lebih mematikan.
Inggris dicekal oleh 10 negara Eropa
Inggris telah melaporkan varian jenis virus baru tersebut pada WHO. Namun setidaknya ada 10 negara di Eropa yang melarang pendatang dari Inggris untuk singgah ke wilayah kekuasaannya.
Mengutip dari France24 yang dilansir dari laman Liputan6, 10 negara tersebut ialah Italia, Jerman, Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, Ceko, Irlandia hingga Bulgaria. Sedangkan negara Austria rencananya juga akan melarang seluruh penerbangan dari Inggris.
Bahkan larangan terlama berasal dari negara Bulgaria, di mana pendatang dari Inggris dibatasi sampai 31 Januari 2021. Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris juga menyatakan jika strain terbaru tersebut menyebar 70% lebih cepat.
Sehingga jadi biang kerok penularan di wilayah London serta Selatan Inggris. Namun ditegaskan kembali bila mutasi virus tersebut belum tentu mematikan Cakap People.