in ,

Mulai 8 April, China Bakal Cabut Status Lockdown Kota Wuhan

Penerapan lockdown di Wuhan telah diberlakukan sejak 23 Januari 2020 lalu.

CakapCakapCakap People! Menurut pengumuman resmi, China akan mencabut lockdown di kota Wuhan pada 8 April 2020 mendatang. Dikenal sebagai titik nol pandemi COVID-19, kota Wuhan tampaknya menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari wabah yang sejak saat itu telah mempengaruhi tidak hanya seluruh China tetapi banyak negara di seluruh dunia.

Foto: Elite Readers

Penerapan lockdown di kota Wuhan sudah berlangsung selama lebih dari dua bulan setelah otoritas pemerintah China memutuskan untuk melarang warga untuk keluar dan masuk ke kota dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Kini, Wuhan dilaporkan hanya memiliki  lebih sedikit kasus, karena mengalami penurunan menjadi nol kasus selama 5 hari sejak 19 Maret 2020.

Seperti diketahui, pada bulan Februari 2020 lalu, Wuhan mencapai ribuan kasus baru setiap hari. Lockdown ketat mulai dilaksanakan pada  23 Januari 2020 lalu dan sekarang pengumuman baru-baru ini disebut-sebut sebagai tonggak utama dalam mengalahkan virus.

Foto: Elite Readers

Presiden China, Xi Jinping secara pribadi pergi ke Wuhan 10 Maret lalu, yang menandai kunjungan pertamanya ke kota tersebut sejak virus itu pecah pada Desember 2019.

Dengan pencabutan lockdown, beberapa bisnis di daerah akan mulai membuka pintu mereka. Transportasi umum akan segera kembali normal sementara pekerja kembali ke pekerjaan mereka. Sementara itu, sekolah dan universitas diharapkan kembali beroperasi, meskipun belum ada tanggal spesifik yang disebutkan.

Foto: Elite Readers

Dalam sebuah interview yang dilaporkan CNN, seorang warga setempat berbagi beragam reaksi tentang pemberitahuan pemerintah soal pencabutan status lockdown tersebut.

“Ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu,” kata Bo Hanlin, seorang fotografer profesional yang lockdown di rumah selama dua bulan terakhir.

Namun, ia tetap bingung mengapa orang luar akan diizinkan masuk kota Wuhan sementara beberapa warga masih dilarang meninggalkan rumah mereka.

“Saya merasa risikonya masih tinggi,” kata Bo. “Bagaimana jika ada imported case [kasus COVID-19 dari luar negeri, red]? Kita harus tinggal di rumah lagi. “

Foto: Elite Readers

Hingga Kamis, 26 Maret 2020, pukul 18.18 WIB, total 486.835 kasus COVID-19 telah dilaporkan di seluruh dunia dengan jumlah kematian 22.022. China memiliki jumlah infeksi terbanyak dengan 81.285. Virus ini juga merenggut 3.287 nyawa di negara itu. Italia dan Spanyol telah melampaui China dalam jumlah  kematian dengan masing-masing 7.503 dan 4.089.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cara Menjaga Pola Makan Agar Tetap Fit Saat Bekerja di Rumah di Tengah Ancaman Virus Corona!

Jangan Lakukan 3 Hal Ini Setelah Selesai Makan, Bisa Buruk untuk Kesehatan!