CakapCakap – Cakap People! Malaysia akan melonggarkan pembatasan kesehatan publik dan pembatasan perjalanan mulai Jumat, 5 Maret 2021, seminggu setelah kampanye inokulasi massal untuk COVID-19 dimulai.
The Straits Times melaporkan, Menteri Senior (Security Cluster) Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pada hari Selasa, 2 Maret 2021, bahwa negara bagian Malaysia yang merupakan kekuatan ekonomi di antaranya; Selangor, Johor dan Penang dan wilayah federal Kuala Lumpur akan keluar dari Perintah Kontrol Pergerakan (MCO-Movement Control Order), atau biasa dikenal sebagai lockdown parsial.
MCO telah mulai diberlakukan pada 13 Januari 2021 dan telah diperpanjang dua kali saat virus corona melonjak, dengan rekor tertinggi harian 5.728 tercatat pada 30 Januari 2021.
Kasus harian COVID-19 telah berkurang dan Program Imunisasi COVID-19 Nasional Malaysia dimulai pada pekan lalu, dengan petugas kesehatan, guru, petugas pemadam kebakaran dan anggota parlemen yang terpilih menjadi kelompok yang mendapatkan suntikan vaksin. Lebih dari 32.000 telah diinokulasi hingga hari Senin, 1 Maret 2021.
Malaysia melaporkan 1.555 kasus baru pada hari Selasa, 2 Maret 2o21, infeksi harian terendah yang dilaporkan tahun ini, dengan total kumulatif 304.135 kasus.
Selangor, Penang, Johor dan KL akan berada di bawah status level menengah Conditional MCO (CMCO atau MCO Bersyarat) mulai Jumat, 5 Maret 2021, yang mengizinkan perjalanan antar distrik di negara bagian yang sama.
Tetapi perjalanan antar negara masih akan dilarang untuk mengekang potensi penyebaran virus corona, kata Datuk Seri Ismail Sabri. Di Sabah, yang juga di bawah CMCO, perjalanan antar distrik tetap dilarang.
Ketika Malaysia terus mencatat empat digit infeksi baru setiap hari sejak awal tahun ini, pasien COVID-19 yang pulih telah melampaui jumlah kasus infeksi baru dalam sebulan terakhir.
Total kasus aktif – pasien yang masih dirawat karena COVID-19 – memuncak pada 52.186 pada 10 Februari, meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat tentang ketersediaan tempat tidur di fasilitas kesehatan.
Tetapi pada hari Selasa, 2 Maret 2021, kasus aktif COVID-19 di Malaysia mencapai 24.563 — mengalami penurunan 52 persen dari puncaknya.
Malaysia memperkenalkan kembali MCO — bentuk pembatasan paling ketat di mana hanya sektor ekonomi tertentu yang diizinkan beroperasi — mulai pertengahan Januari menyusul lonjakan kasus virus corona pada Desember 2020 dan awal Januari 2021. MCO pertama kali diberlakukan pada Maret tahun lalu dan berlangsung hingga Juli.
Lonjakan itu terjadi karena Malaysia membuka kembali sebagian besar ekonominya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Di bawah CMCO lapis kedua, diharapkan lebih banyak kegiatan bisnis diizinkan, meskipun semua toko dan mal akan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memeriksa suhu pengunjung. Ada seruan dari para pelaku bisnis untuk membuka kembali ekonomi lebih cepat untuk menghindari pukulan ekonomi yang lebih dalam dan kehilangan pekerjaan.
Ismail Sabri mengatakan bahwa seluruh negara bagian, termasuk wilayah federal Labuan dan Putrajaya, akan berada di bawah Recovery Movement Control Order (RMCO). Ini adalah bentuk pembatasan COVID-19 tingkat ketiga dan paling ringan.
Malaysia mulai menerima pengiriman vaksin virus corona akhir bulan lalu dan mulai vaksinasi Rabu, 24 Februari 2021.
National Pharmaceutical Regulatory Agency (NPRA) bulan lalu menyetujui pendaftaran vaksin Pfizer-BioNTech. Pada hari Selasa, 2 Maret 2021, mereka telah menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Vaksin Sputnik V Rusia juga menyampaikan aplikasi untuk bergabung dalam daftar tersebut.
Pencabutan MCO dalam waktu dekat terjadi karena ada permintaan yang meningkat untuk memungkinkan warga negara asing yang telah divaksinasi masuk ke Malaysia melalui kebijakan travel bubble.
Mentenri Besar Johor, Hasni Mohammad, pada hari Senin mengatakan bahwa pemerintah negara bagian itu mengusulkan travel bubble dengan Singapura untuk memungkinkan masuknya orang-orang yang telah divaksinasi.