CakapCakap – Cakap People! Sulu, sebuah provinsi kepulauan di Filipina selatan akan mengunci wilayahnya sendiri selama dua minggu pertama mulai Senin untuk mencegah varian baru COVID-19 yang ditemukan di dekat Malaysia. Demikian diungkapkan Gubernur Sulu, Abdusakur Tan.
Sulu, rumah bagi lebih dari 900.000 orang, saat ini hanya memiliki dua kasus aktif virus corona yang diketahui, dari 242 kasus yang sejauh ini tercatat, 12 di antaranya adalah kematian.
“Ini untuk mengamankan pantai kami dari virus COVID-19 yang dilaporkan di Sabah, Malaysia mengingat kami sangat dekat,” kata Gubernur Sulu Abdusakur Tan kepada saluran berita ANC, Kamis, 31 Desember 2020, seperti dikutip Arab News.
Seorang pejabat tinggi kesehatan Malaysia pekan lalu telah menemukan varian baru di negara itu, tetapi belum mendeteksi varian yang sangat menular yang awalnya ditemukan di Inggris.
Sulu meminta pemerintah pusat menyediakan lebih banyak kapal dan helikopter untuk memantau perbatasan lautnya dengan Sabah di Malaysia.
Penguncian akan dilakukan mulai 4 Januari hingga 17 Januari tetapi dapat diperpanjang, kata Tan. Penduduk yang saat ini tidak berada di pulau itu akan ditolak masuk mulai Senin, 4 Januari 2021.
Filipina memiliki lebih dari 472.000 infeksi secara keseluruhan, sebagian besar di ibu kota Manila.
Meskipun ada persyaratan masuk dan karantina yang ketat untuk masuk melalui bandara internasionalnya, perbatasan laut selatannya yang luas terkenal keropos, dengan rute perdagangan dan perjalanan yang sudah lama mapan antara pulau-pulau dan Sabah.
Filipina larang masuk pelancong dari 19 negara
Filipina melarang masuknya pelancong dari 19 negara dan wilayah hingga pertengahan Januari mendatang sebagai langkah untuk mencegah varian baru virus corona. Demikian disampaikan Kementerian Transportasi negara itu pada Selasa, 29 Desember 2020.
Reuters melaporkan, Larangan itu berlaku mulai tengah malam 29 Desember 2020 hingga 15 Januari 2021. Kebijakan tersebut diperuntukkan bagi warga Filipina dan warga asing yang datang dari negara-negara yang telah ditandai, kata Kementerian Transportasi kepada wartawan dalam pesan teks grup.
Filipina sebelumnya telah memberlakukan kebijakan tersebut dan kemudian memperpanjang larangan penerbangan dari Inggris hingga pertengahan Januari karena varian virus COVID-19 yang lebih menular pertama kali terdeteksi di Inggris.
Varian baru, yang oleh para ilmuwan Inggris disebut “VUI – 202012/01”, telah memperbaharui ketakutan tentang virus yang telah membunuh lebih dari 1,7 juta orang di seluruh dunia.
Negara yang telah ditandai itu di antaranya termasuk Prancis, Australia, Kanada, Jerman, Afrika Selatan, Singapura, dan Jepang.
Varian baru virus corona belum terdeteksi di Filipina sejauh ini.
Pejabat kesehatan Filipina mengatakan larangan perjalanan dapat diperluas untuk mencakup lebih banyak negara jika mereka melaporkan keberadaan varian baru COVID-19.