CakapCakap – Cakap People! Mongolia mencatat penularan virus corona domestik pertamanya pada Rabu, 11 November 2020, sejak pandemi melanda dunia, setelah sebelumnya hanya melaporkan ratusan kasus impor. Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan negara itu dalam sebuah penjelasan.
Reuters melaporkan, Menteri Kesehatan Mongolia Munkhsaikhan Togtmol mengatakan, seorang wanita di Kota Ulaanbaatar terinfeksi oleh suaminya, seorang sopir truk yang mengirimkan barang dari Rusia yang dinyatakan positif setelah 21 hari di karantina.
Sebanyak 24 orang lainnya yang berhubungan dekat dengan pasangan itu telah diisolasi.
Pihak berwenang Mongolia telah memerintahkan penguncian selama tiga hari di Ulaanbaatar, Ibu Kota Mongolia, dengan sekolah-sekolah juga ditutup.
Kementerian Kesehatan Mongolia juga mendesak penonton konser yang dihadiri oleh pasangan itu untuk menjalani tes virus corona.
WHO puji Mongolia
Mongolia telah mendapat pujian atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19.
Mereka menutup perbatasan Selatan dengan China pada akhir Januari, dan dengan cepat menutup sekolah serta tempat umum lainnya, dengan para pejabat memperingatkan, Mongolia tidak memiliki infrastruktur untuk mengatasi infeksi massal.
Mongolia telah melaporkan total 406 kasus virus corona, dan tidak ada kematian.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memuji Mongolia di Twitter minggu lalu.
“Mongolia menunjukkan kepada kita, dengan mengikuti protokol kesehatan masyarakat yang terbukti, kita dapat menghentikan penyebaran virus ini,” katanya.
Virus corona global
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 52 juta orang di seluruh dunia, sementara itu angka kematian mendekati 1,3 juta orang, termasuk lebih dari 36 juta orang dinyatakan pulih saat artikel ini diturunkan.
Amerika Serikat masiih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat virus corona tertinggi di dunia dengan telah melaporkan lebih dari 10,7 juta kasus, termasuk lebih dari 247.000 pasien COVID-19 di negara itu telah meninggal dunia.
India menempati peringkat kedua setelah AS, dengan telah mencatatkan total sebanyak lebih dari 8,6 juta orang yang terinfeksi virus corona, dan lebih dari 128.000 meninggal dunia.
Melengkapi tiga besar, Brasil mencatat total kasus infeksi virus corona sebanyak lebih dari 5,7 juta, termasuk lebih dari 163.000 kematian.