CakapCakap – Cakap People! Moderna Inc mengatakan pada hari Selasa, 19 Januari 2021, pihaknya telah menerima laporan dari departemen kesehatan California bahwa beberapa orang di sebuah pusat kesehatan di San Diego dirawat karena kemungkinan reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19 dari batch tertentu.
Reuters memberitakan, pernyataan yang dirilis perusahaan muncul setelah ahli epidemiologi California pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan Moderna menghentikan vaksinasi dari lot no. 41L20A karena kemungkinan reaksi alergi yang sedang diselidiki.
“Jumlah kemungkinan reaksi alergi yang lebih tinggi dari biasanya dilaporkan dengan jumlah vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi komunitas. Kurang dari 10 orang membutuhkan perhatian medis selama rentang waktu 24 jam,” kata ahli epidemiologi dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.
Produsen vaksin itu mengatakan belum mengetahui apakah ada kasus serupa dari kejadian buruk di pusat vaksinasi lain yang mungkin telah memberikan vaksin dari kelompok yang sama atau dari banyak vaksin lainnya.
Moderna mengatakan, sebanyak 307.300 dosis dari lot tersebut masih disimpan, dari total 1.272.200 dosis yang diproduksi dalam batch.
Selain itu, Moderna juga bilang, pihaknya bekerja sama dengan regulator kesehatan AS untuk memahami kasus-kasus tersebut dan apakah menghentikan penggunaan lot itu dibenarkan.
Menurut Moderna, hampir satu juta dosis vaksin telah didistribusikan ke sekitar 1.700 lokasi vaksinasi di 37 negara bagian.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 98 juta orang di seluruh dunia saat artikel ini naik, menurut data yang dihimpun oleh Wolrdometers. Virus ini juga telah merenggut nyawa manusia lebih dari 2,1 juta orang.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan lebih dari 25,1 juta orang yang positif, termasuk lebih dari 420.000 kematian.
India menempati tertinggi kedua setelah Amerika, dengan total mencatat lebih dari 10,6 juta orang yang terjangkit COVID-19 dan lebih dari 153.000 orang meninggal akibat penyakit tersebut.
Brasil melengkapi tiga besar dunia untuk kasus infeksi sebanyak 8,6 juta orang, sedangkan untuk kematian akibat COVID-19, negara ini mencatat kematian tertinggi kedua di dunia yaitu sebanyak lebih dari 214.000.