in ,

Moderna Mulai Uji Vaksin COVID-19 Generasi Berikutnya; Bisa Disimpan di Lemari Es, Bukan Freezer

COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia sejauh ini

CakapCakapCakap People! Moderna Inc mengatakan pada hari Senin, 15 Maret 2021, bahwa mereka telah memberi dosis pertama kepada peserta dalam studi tahap awal dari kandidat vaksin COVID-19 baru yang berpotensi bisa dikirim dan disimpan di lemari es, bukan di freezer.

Reuters melaporkan, pihak perusahaan mengatakan kandidat vaksin barunya itu dapat memudahkan distribusi, terutama di negara berkembang di mana masalah rantai pasokan dapat menghambat upaya vaksinasi.

FOTO FILE: Sebuah papan nama menandai markas Moderna Therapeutics, yang mengembangkan vaksin COVID-19, di Cambridge, Massachusetts, AS, 18 Mei 2020. [Foto: REUTERS / Brian Snyder]

Studi tahap awal akan menilai keamanan dan imunogenisitas vaksin generasi berikutnya, yang ditetapkan sebagai mRNA-1283, pada tiga tingkat dosis, dan akan diberikan kepada orang dewasa yang sehat baik sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. kata perusahaan.

Moderna juga berencana untuk mengevaluasi vaksin baru, mRNA-1283, sebagai suntikan pendorong potensial dalam penelitian di masa mendatang.

Minggu lalu, Moderna mulai memberi dosis pada peserta pertama dalam studi yang menguji kandidat vaksin penguat COVID-19 yang menargetkan varian baru COVID-19 yang dikenal sebagai B.1.351, yang pertama kali muncul di Afrika Selatan.

Kandidat vaksin penguat, yang diberi nama mRNA-1273.351, akan diuji dalam uji coba suntikan khusus varian dan suntikan multivalen, menurut pengumuman perusahaan.

Dalam file foto 16 Maret 2020 ini, subjek menerima suntikan dalam uji klinis studi keamanan tahap pertama dari vaksin potensial yang dikembangkan Moderna untuk COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle. [Foto: Ted S. Warren | AP]

COVID-19 Global

Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 2,67 juta orang telah meninggal dunia akibat virus tersebut saat artikel ini naik.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan lebih dari 30 juta kasus dan lebih dari 548.000 orang meninggal.

Brasil menduduki posisi tertinggi kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus sebanyak lebih dari 11,5 juta orang, dan kematian lebih dari 279.000 orang usai terinfeksi COVID-19.

India melengkapii tiga besar di dunia, dengan telah mengumpulkan sebanyak lebih dari 11,4 juta kasus COVID-19, termasuk lebih dari 158.000 kematian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jerman, Italia, Prancis Tangguhkan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca di Tengah Kekhawatiran Keamanan

Xiaomi Mi 11 Sudah Masuk ke Indonesia, Segini Nominal Cuan yang Perlu Disiapkan untuk Membawanya Pulang